California: Volkswagen ID. Buzz kini menjadi sorotan karena harga jualnya yang melambung tinggi akibat mark-up dealer. Meskipun harga eceran yang disarankan pabrikan dimulai dari USD 60 ribu (sekitar Rp930 juta), beberapa dealer di Amerika Serikat menjualnya dengan tambahan biaya yang signifikan.
Salah satu unit bahkan mencapai harga fantastis USD 101.056 (sekitar Rp1,5 miliar) sebelum biaya pengiriman, dikutip dari Carbuzz.
Kasus ini terjadi di Covina Volkswagen, California, di mana harga ID. Buzz sebesar USD 72.668 (sekitar Rp1,13 miliar) naik drastis karena tambahan biaya dari dealer. Dokumen tambahan yang dipasang di kaca depan mobil menunjukkan mark-up sebesar USD 25.000 (sekitar Rp388 juta) dan berbagai biaya lainnya, seperti paint and fabric protection seharga USD 1.495, Clear Shield Package senilai USD 499, dan DNA anti-theft sebesar USD 399.
Yang paling kontroversial adalah tambahan USD 995 untuk aplikasi CarRX, yang hanya menggandakan fitur lokasi kendaraan dan kesehatan yang sebenarnya sudah tersedia di aplikasi myVW.
Di sisi lain, tidak semua dealer memberlakukan mark-up besar. Berdasarkan data dari Autotrader, dari 880 unit ID. Buzz yang terdaftar untuk dijual di Amerika Serikat, sebagian besar dealer memang menambahkan biaya sekitar USD 10 ribu (sekitar Rp155 juta), namun ada juga dealer yang menawarkan diskon hingga USD 7.500 (sekitar Rp116 juta) seperti Dothan VW di Alabama.
Fenomena mark-up harga ini memunculkan kembali perdebatan tentang model penjualan langsung oleh produsen. Tesla dan Scout, merek baru di bawah Volkswagen, telah mengadopsi metode ini untuk memastikan harga jual yang transparan tanpa campur tangan dealer. Namun, upaya ini mendapat perlawanan dari Asosiasi Dealer Mobil Baru California yang menggugat Volkswagen di pengadilan.
California: Volkswagen ID. Buzz kini menjadi sorotan karena harga jualnya yang melambung tinggi akibat mark-up dealer. Meskipun harga eceran yang disarankan pabrikan dimulai dari USD 60 ribu (sekitar Rp930 juta), beberapa dealer di
Amerika Serikat menjualnya dengan tambahan biaya yang signifikan.
Salah satu unit bahkan mencapai harga fantastis USD 101.056 (sekitar Rp1,5 miliar) sebelum biaya pengiriman, dikutip dari Carbuzz.
Kasus ini terjadi di Covina Volkswagen, California, di mana harga ID. Buzz sebesar USD 72.668 (sekitar Rp1,13 miliar) naik drastis karena tambahan biaya dari dealer. Dokumen tambahan yang dipasang di kaca depan mobil menunjukkan mark-up sebesar USD 25.000 (sekitar Rp388 juta) dan berbagai biaya lainnya, seperti paint and fabric protection seharga USD 1.495, Clear Shield Package senilai USD 499, dan DNA anti-theft sebesar USD 399.
Yang paling kontroversial adalah tambahan USD 995 untuk aplikasi CarRX, yang hanya menggandakan fitur lokasi kendaraan dan kesehatan yang sebenarnya sudah tersedia di aplikasi myVW.
Di sisi lain, tidak semua dealer memberlakukan mark-up besar. Berdasarkan data dari Autotrader, dari 880 unit ID. Buzz yang terdaftar untuk dijual di Amerika Serikat, sebagian besar dealer memang menambahkan biaya sekitar USD 10 ribu (sekitar Rp155 juta), namun ada juga dealer yang menawarkan diskon hingga USD 7.500 (sekitar Rp116 juta) seperti Dothan VW di Alabama.
Fenomena mark-up harga ini memunculkan kembali perdebatan tentang model penjualan langsung oleh produsen. Tesla dan Scout, merek baru di bawah Volkswagen, telah mengadopsi metode ini untuk memastikan harga jual yang transparan tanpa campur tangan dealer. Namun, upaya ini mendapat perlawanan dari Asosiasi Dealer Mobil Baru California yang menggugat Volkswagen di pengadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)