Erens Sabandar. (Foto: Media Center ASEAN Paragames 2022)
Erens Sabandar. (Foto: Media Center ASEAN Paragames 2022)

ASEAN Para Games 2022

Erens Sabandar Mutiara Para-atletik dari Maluku Pamit

Medcom • 07 Agustus 2022 16:00
Sore itu, Erens Sabandar baru saja menyelesaikan final lari 400 meter T45/T46 pada hari ketiga ASEAN Paragames Solo 2022, cabor atletik. Ia finis kedua di belakang pelari muda Indonesia Figo Saputra. Di duel ini Erens mencatatkan waktu 54.670 detik, sedangkan Figo 52.730 detik.
 
Di belakangnya ada Tran Van Duc dan Phung Dinh Tu dari Vietnam. Kemudian Yi Soksan dari Kamboja, Jerome Fernandes dari Filipina dan pelari Indonesia lain, Firza Faturahman Listianto. Di urutan terakhir Ya Thol Radeth wakil Kamboja.
 
Usai tanding, Erens segera berkemas, melepas sepatu dan mengambil tas kecilnya, lalu berjalan santai keluar stadion. Sementara Figo harus berbaring dulu dan meminta pelayanan fisioterapis. Lari cepat mengelilingi lapangan stadion, membuat ototnya butuh perhatian.  
 
"Target terpenuhi," komentar Erens singkat saat baru keluar dari pintu merah Stadion Manahan. Wajah dan tubuhnya penuh keringat tetapi seperti tidak tampak kelelahan yang berarti.

Setelah keluar dari pintu merah sore itu, Erens tidak akan kembali lagi masuk ke dalam stadion sebagai atlet profesional. Pertandingan sore itu, adalah laga terakhir kali baginya. Ia memutuskan pensiun. Tidak akan lagi bersaing di kejuaraan atau event apa pun.
 
Erens merasa kiprahnya sebagai atlet sudah harus diakhiri. Alasannya sederhana, usianya sudah menginjak 37 tahun, dan mengaku tidak sanggup lagi bersaing dengan yang muda.
 
"Usia 37 tahun untuk lari sudah berat. Kalau untuk ketahanan (endurance) saya masih boleh, tetapi kalau speed sudah tidak bisa kejar yang muda-muda," selorohnya.
 
Meski di lintasan ia berusaha semaksimal mungkin di lomba penutup kariernya itu Erens memang tidak bermimpi dapat mengalahkan Figo. Ia hanya menargetkan perak.
 
"Tapi Dia belum melewati rekor saya (2017)  51.250 detik. Tadi Figo 52.730 detik," seloroh Erens.
 
Di jajaran atlet balap lari Indonesia yang turun di ASEAN Para Games Solo 2022, Erens adalah pelari paling senior. Sisanya rata-rata masih kepala dua. Figo yang mengalahkannya pada pertandingan terakhir pun baru 21 tahun. Sementara Firza berusia 18 tahun.    
 
Di ASEAN Para Games 2022, Erens mempersembahkan satu perak di 400 meter dan satu perunggu di nomor 200 meter.
 
Pada masa jayanya, Erens banyak mengoleksi medali emas. Di mulai pada ASEAN Para Games 2013 di Myanmar ia meraih 1 medali emas dan tiga perak. Kemudian pada ASEAN Para Games 2015 Singapura, ia mempersembahkan 1 medali emas dan 1 perunggu. Puncaknya di ASEAN Para Games 2017 Malaysia, ia memboyong tiga medali emas dan 1 medali perunggu.
 
Untuk kejuaraan dunia, Erens pernah merebut satu medali perak di World Champion Dubai pada 2016, dan dua tahun berikutnya pada Grand Prix di China meraih urutan pertama.
 
Niatan pensiun sebenarnya sudah ia canangkan untuk ASEAN Paragames di Filipina 2019, namun acara itu sendiri batal, karena Filipina menyatakan tidak sanggup dan tidak ada negara pengganti. Kemudian pada 2021 giliran Vietnam mengundurkan diri.
 
"Sebenarnya saya sudah mau pensiun, tetapi ya karena dipanggil juga dan ini di Indonesia ya sudah saya terima," ujar pria asal Maluku ini.
 
Menurutnya pesaing dia di ASEAN semuanya sudah pensiun. Hanya dirinya yang masih turun sebagai atlet. Ketika di periode 2013-2015 menurutnya pesaing terberatnya adalah pelari dari Malaysia.
 
"Di sini (Stadion Manahan) tadi ketemu sama dia. Dia ketawa lihat saya masih bertanding. Dia bilang, Erens, jadi pelatih sudah," ujar pria yang pada 25 Agustus ini genap 37 tahun. "Pelari Malaysia itu sudah jadi pelatih," ungkapnya.
 
 

Terjun ke atletik

Erens berkenalan dengan olahraga disabilitas pada 2006, ketika ia sekolah di Makassar. Di sana ia diajak untuk ikut event olahraga disabilitas Sulawesi Selatan yang waktu itu bernama Porcaprov (Pekan Olahraga Cacat Provinsi) digelar di Kabupaten Bone. Ia menerimanya dan memilih cabor lari.
 
Menurut Erens dulu organisasi yang mengurus olahraga penyandang disabilitas disebut BPOC singkatan dari Badan Pembina Olahraga Cacat.
 
"Belum ada National Paralympic Commitee (NPC) masih BPOC," tuturnya. Ia pun turun dengan persiapan seadanya. "Itu juga waktu pertama enggak ada pesiapan paling latihan satu bulan. Tetapi dari situ semakin naik ke level nasional,  internasional dan seterusnya," cerita dia.
 
Darah atlet memang mengalir dalam darahnya. Ayahnya Rulan Sabandar adalah mantan pemain sepakbola PS Ambon di era 80-an. Ia pun menyukai olahraga.
 
Namun, Erens harus mengalami kejadian mengenaskan saat peristiwa kerusuhan besar di Maluku yang pecah pada 1999. Lengannya terkena peluru sehingga harus amputasi.
 
"Waktu itu saat ingin pergi mengungsi sama keluarga. Kena di jalan," kisah Erens yang kelahiran 1985 itu.
 
Mengingat kejadian itu, dia tidak mau meratapinya. Dia pun tidak merasa dendam. Erens justru melihat banyak hikmah dari peristiwa tersebut.
 
"Kalau marah kapan damainya. Ini jalan hidup. Malah karena itu saya bisa jadi atlet, jadi PNS, keluar negeri, banyak sukacitanya," ujar Erens mantap. Karena prestasinya Erens mendapat apresiasi dari pemerintah dengan mengangkatnya menjadi PNS pada 2017.
Dalam olahraga disabilitas, ia masuk dalam klasifikasi T46 (satu amputasi di atas siku).
 
Setelah pensiun ini, Erens yang merupakan PNS Kemenpora di Bidang IV Peningkatan Prestasi Olahraga mengaku ingin fokus bekerja terlebih dulu. Namun, ia juga tidak mau meninggalkan begitu saja atletik yang sudah membesarkannya. Ia ingin menjadi pelatih, seperti anjuran mantan rivalnya dari Malaysia itu. 
 
Erens ingin terjun dalam regenerasi atlet lari paralimpiade di Indonesia.  Merah-Putih memiliki atlet-atlet berbakat.  Menurutnya Figo, yang mengalhkannya sore itu, pun salah satu yang memiliki potensi besar.
 
Figo Saputra adalah salah satu bintang yang mengkilap di lintasan atletik ASEAN Paragames Solo 2022. Ia menyabet 4 medali emas masing-masing di  nomor lari 200m, 400m, lompat jauh,  dan estafet 4x400m.
 
Figo mengakui bahwa Erens adalah senior panutannya.  Pemuda Cilacap ini menuturkan bahwa Erens memiliki etos kerja dan disiplin yang istimewa.
 
"Bang Erens memang atlet paling istimewa. Etos kerja yang sangat saya kagumi. Sejak saya ikut atletik, dia role modelnya. Saya memang melihat Bang Erens dari etos kerja dan disiplin.  Saya memang belajar banyak dari dia,"  ungkap Figo.
 
Ia pun mengaku termotivasi melampaui catatan tercepat Erens di nomor lari 400 meter yang saat ini belum berhasil ia lampaui.
 
"Motivasi banget. Misal besok ASEAN Paragames di Kamboja, saya mau mecahkan  rekor beliau,"   papar Figo.

Catatan Preatasi Erens Sabandar:

2013 MIYANMAR 1 MEDALI EMAS DAN 3 PERAK
2014 ASIAN PARA GAMES INCHEON KOREA FINIS URUTAN 4
2015 ASEAN PARAGAMES SINGAPORE 1 MEDALI EMAS DAN 1 MEDALI PERUNGGU
2016 WORL CHAMPION DUBAY 1 MEDALI PERAK
2016 ARMY PARA GAMES SRILANGKA 1 MEDALI PERAK
2017 3 MEDALI EMAS DAN 1 MEDALI PERUNGGU
2018 GRAND PRIX BEIJING CHINA 1 
2019 GRAND PRIX DUBAY FINIS URUTAN 5
2022 ASEAN PARA GAMES INDONESIA SOLO 1 PERAK DAN 1 PERUNGGU (Fitra Iskandar)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASM)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan