Pertandingan berjalan alot sejak kuarter pertama. Merpati Bali yang sebagian besar dihuni oleh para pemain muda, sempat mengimbangi permainan Fever yang bertumpu pada pemain andalannya, Gabriel Sophia yang juga merupakan center andalan timnas Indonesia pada SEA Games Singapura 2015.
BACA: 5 Pemain Tertinggi Sepanjang Sejarah NBA
Namun, usaha keras Dita dan rekan-rekan pada akhirnya belum mampu mematahkan keperkasaan Fever.
Dominasi pemain yang akrab dipanggil Gaby ini begitu jelas selama 37 menit dilapangan, Khususnya dalam hal merusak konsentrasi pertahanan Merpati. 20 total rebound berhasil ia kumpulkan di game ini, sekaligus hal ini menjadi salah satu kunci kemenangan Fever yang superior dalam hal rebound (57 total rebound berbanding 38 atas Merpati). Sedangkan, Merpati Bali hanya unggul dalam catatan assist atas sang juara (10 assist berbanding 8).
Menanggapi kekalahan ini, pelatih Merpati, Bambang Asdianto Pribadi mengaku tidak terlalu kecewa dengan penampilan timnya. Ia justru mengaku ini adalah awal yang baik untuk menatap seri kedua di Pontianak.
"Pertama saya berterimakasih kepada tujuh tim yang berkomitmen untuk ikut di kompetisi ini agar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Semoga seri berikutnya Merpati Bali bisa lebih bagus dengan standar tim yang akan lebih bagus lagi. Tidak lupa saya ucapkan selamat untuk Fever yang mengalahkan kami," ujar Pelatih Merpatu Bali Bambang Asdianto Pribadi usai pertandingan final tadi.
Ke depannya, ia menilai, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki setelah kekalahan yang diderita kali ini.
"Permainan mereka matang karena lawan memang senior semua. Masalahnya adalah Merpati kurang bisa meredam dan kurang bisa mengembangkan permainan. Seri mendatang permainan kami harus lebih berwarna, tapi saya kagum dengan perjuangan para pemain," ungkapnya lagi.
Meski berhasil juara, di sisi pelatih Surabaya Fever, Welyanto Pribadi memuji semangat juang Merpati Bali saat meladeni timnya di final tadi. Ia juga sudah memprediksi jika Merpati akan melakukan permainan cepat seperti biasanya.
"Semangat juang lawan luar biasa. Mereka mainnya ngotot," ungkapnya.
"Kami sudah perkirakan dari awal jika mereka pasti akan bermain cepat ternyata pemain mereka juga habis tenaga. Sementara, cadangan kami masih fresh. Ini faktor keberuntungan saja. Setelah itu, Merpati lebih fokus ke satu dua pemain kami," terang Wellyanto.
BACA: Yamaha: Rossi dan Vinales adalah Duet Fantastis
Menutup seri I di kota Denpasar, Deddy Setiawan pemilik klub Merpati Bali sekaligus pelaksana event mengatakan bahwa timnya kini sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Ia juga menaruh harapan kompetisi putri ke depan dapat bergulir dengan baik lagi.
"Secara pelaksanaan event kami bersyukur sukses menyelenggarakan seri I. Hanya saja secara tim belum berhasil menjadi juara. Tapi Merpati Bali bisa memberikan bukti bahwa kami bukan tim medioker lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada para sponsor dan semua klub yang mengikuti seri pertama ini. Semoga seri kedua di Pontianak nanti akan semakin semarak dan kompetisi putri kita berjalan dengan baik lagi," katanya.
Klub Tenaga Baru Pontianak akan menjadi tuan rumah seri kedua yang rencananya akan dilangsungkan pada pertengahan Maret 2017. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News