Semangat Berdych menular ke pertandingan. Pada dua set pertama, petenis berusia 29 tahun itu menang mudah dengan skor 6-2, 6-1. Berdych sempat mendapat perlawan pada set ketiga. pada game kesembilan, Nadal unggul 5-4. Namun meski kalah kualitas, Berdych berhasil bangkit dan menutup set ketiga dengan kemenangan 7-6 (7-5).
Kemenangan atas Nadal di Australia Terbuka 2015 tentu terasa spesial bagi petenis kelahiran 17 September 1985 tersebut. Bukan apa-apa. Dalam 17 pertemuan dengan Nadal sebelumnya, Berdych selalu kalah. Andai pada laga perempat final juga kalah, Berdych akan mencatat rekor di dunia tenis sebagai petenis pertama yang kalah 18 laga secara beruntung oleh lawan yang sama.
Sebagian pihak berpendapat kemenangan Berdych merupakan andil dari pelatih Dani Vallverdu. Selama tiga pekan terakhir, Vallverdu yang pernah menangani petenis nomer satu Inggris, Andy Murray dianggap berhasil meningkatkan performa Berdych.
"Hanya dalam tiga pekan, duet Vallverdu-Berdych berhasil mengalahkan Nadal. Bisa dibayangkan jika mereka bekerja sama selama enam bulan?," kicau reporter senior Tennis.com, Steve Tignor dan dilansir oleh situs resmi Australia Open.
Kemenangan atas Nadal membawa Berdych ke semifinal. Ia bakal berhadapan dengan pemenang antara Andy Murray atau Nick Kyrgios pada babak empat besar. (AustraliaOpen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News