Garuda melesat pada kuarter awal dan unggul 16-8, keunggulan bertahan seusai kuarter kedua, Diftha Pratama dkk masih memimpin 34-26. Paruh pertama kuarter ketiga, Garuda masih memimpin, namun CLS kemudian memanfaatkan momentum kesalahan yang dibuat pemain-pemain Garuda untuk mengambil alih pimpinan pada kuarter ketiga 41-39.
Kuarter keempat berlangsung ketat, saat kedudukan 53-55, Januar Kuntara sebenarnya memiliki peluang menyamakan kedudukan, sayang hanya satu lemparan bebasnya yang masuk sehingga kedudukan berubah 55-54 untuk CLS. CLS akhirnya menang 57-54 lewat dua lemparan bebas.
"Dua kuarter awal kami tidak bermain dengan irama CLS biasanya. Buktinya, pada babak pertama hanya 26 angka kita cetak. Biasanya, kita bisa meraih 30 angka lebih,” kata pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati.
Pada kuarter ketiga, Wahyu meminta pemainnya meningkatkan tempo permainan sehingga bisa unggul. "Sebenarnya game plan sejak awal adalah seperti apa yang kami lakukan pada kuarter tiga dan empat,” ujar Cacing, sapaan karib Wahyu.
Kaleb Ramot Gemilang mencetak 12 angka, 10 diantaranya dibuat pada kuarter keempat. Andre Jamarr Johnson dan Dechriston McKinney masing-masing membuat 10 angka.
"Kami berhasil meredam poin pemain utama CLS, namun lengah dengan pemain pelapis mereka, Kaleb Ramot Gemilang dan Arif Hidayat,” kata pelatih Garuda, Andre Yuwadi.
"CLS memang memiliki materi pemain lebih merata dibanding kami,” sambung Andre. Hal senada disebut oleh Diftha. “Kami lengah dengan tim kedua mereka,” kata Diftha. Diftha juga tak puas dengan performa pribadinya yang hanya mengemas tiga angka dari lemparan bebas.
“Saya harus kembali menemukan sentuhan. Saya kecewa dengan permainan saya,” kata Diftha.
Garuda juga memiliki kendala saat Chris Ware terkena foul trouble ketika laga baru menginjak kuarter kedua. Praktis, Ware beristirahat pada kuarter ketiga, dan kembali masuk pada kuarter keempat. Center asing Garuda ini mencetak 13 angka, kompatriotnya, Sherrard Brantley menjadi pencetak angka terbanyak bagi Garuda dengan 17 angka.
Sementara itu pada pertandingan terakhir lemparan Bebas Mei Joni Menangkan Hangtuah. Nyali Mei Joni tidak gentar, saat harus melakukan lemparan bebas ketika waktu usai. Dua lemparan bebasnya membawa Hangtuah Sumsel menang 65-64 atas JNE Siliwangi Bandung.
Lemparan bebas diberikan akibat foul pemain Siliwangi, Riza Raharjo ketika waktu tersisa 0,56 detik!
"Saya tidak grogi bahkan yakin masuk. Apalagi setelah lemparan pertama berhasil," kata Joni.
Laga memang berlangsung sangat ketat. Kuarter pertama berakhir imbang 14-14. Kuarter kedua Hangtuah unggul 33-30, tapi usai kuarter ketiga ganti Siliwangi memimpin 44-39.
Baca: Yao Ming Menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Tiongkok
Pada kuarter empat, Siliwangi sempat unggul 63-57, tetapi tembakan tiga angka Joni dan Jajuan Smith 21,27 detik sebelum him usai membuat Hangtuah menyamakan kedudukan 63-63.
Waktu tersisa 07,44 detik, Siliwangi mendapatkan lemparan bebas, sayang Chris Brand hanya mampu melesakkan bola sekali sehingga timnya unggul 64-63.
Jajuan Smith kemudian mencoba menerobos, namun berhasil diblok oleh Brand hingga akhirnya dari lemparan kedalam tersebut Joni mendapatkan foul yang berujung lemparan bebas pembawa kemenangan.
"Kami hanya beruntung. Dewi fortuna memihak kami," kata pelatih Hangtuah, Paul Mario Sanggor.
Falando Jones mencetak 18 angka buat Hangtuah diikuti Smith dengan 17 poin dan Joni menambah 11 angka. Di kubu Siliwangi, Raheem Ronald Singleton mengemas 17 angka, sementara Brand membuat double double 16 angka dan 19 rebound. (IBL)
Video: Carmelo Anthony Bawa Knicks Kalahkan 76ers
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
