Yao menjadi Presiden CBA usai mendapat mayoritas suara di kongres. Menurut media lokal Tiongkok, Yao menang dengan angka mutlak.
Baca juga: Kemenpora Siapkan Rp10 Miliar untuk ISG
Pria berusia 36 tahun itu masuk dalam draft NBA pada 2002. Rockets menjadi tim yang menginginkan jasa Yao kala itu. Setelah sembilan musim tampil di NBA, Yao memutuskan pensiun. Cedera menjadi alasan utamanya untuk gantung sepatu.
Sebelum pensiun, Yao membeli saham tim basket profesional Shanghai Sharks pada 2009. Namun, saham tersebut sepertinya bakal dijual karena Yao berjanji untuk fokus menjalani tugas sebagai Presiden CBA.
"Saya dan seluruh orang-orang di CBA ingin mereformasi liga profesional. Caranya dengan belajar dari pengalaman-pengalama selama bermain di luar negeri. Semua ini untuk memperbaiki liga di Tiongkok," ujar Yao seperti dikutip The China Daily.
Baca juga: Delapan Tim Bulu Tangkis Sukses Melaju ke Semifinal
"Kami perlu melakukan sesuatu untuk membantu pertumbuhan bola basket lokal. Anda tidak dapat selalu mengandalkan pemain asing untuk datang dan membantu pemasaran liga. Pemain lokal juga harus memberikan kontribusi," ujar Yao kepada The Wall
Street Journal saat diwawancarai pada 2012.
Yao menjadi pemain Tiongkok pertama yang mendulang sukses di NBA. Atas prestasinya, ia masuk dalam NBA Hall of Fame pada 2016 dan Rockets memberi penghargaan dengan memensiunkan nomor punggung 11 milik Yao. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News