Wajar saja karena Ali telah menyisakan beberapa kenangan di tanah air pada 1973. Tepatnya pada 20 Oktober 1973. Ketika itu, ia melakoni pertarungan melawan petinju Belanda Rudi Lubbers.
Pertarungan tersebut menjadi momen pemanasan penting bagi Ali. Sebab, ia akan menghadapi Joe Frazier setelah menghadapi pertandingan tersebut.
Saat itu, Ali juga sedang menyimpan dendam kepada Frazier yang pernah mengalahkannya pada 8 Maret 1971. Kekalahan tersebut membuat Ali harus kehilangan sabuk dunia kelas berat.
Akan tetapi, kekalahan tersebut tak menurunkan rasa kepercayaan diri Ali. Itu terbukti ketika ia menghadapi beberapa pertarungan selanjutnya, termasuk menghadapi pertarungan melawan Lubbers yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sebelum bertanding, Ali bahkan sudah mengungkapkan beberapa kata psywar dengan mengatakan bakal mengalahkan Lubbers dalam lima ronde. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan pernyataannya. Meski menang, ia tetap harus melewati pertarungan 12 ronde.
Ali mungkin sangat berterima kasih kepada masyarakat Indonesia ketika itu. Bagaimana tidak. Sebab, ia telah mendapat dukungan luar biasa dari para pendukung dari tanah air sebanyak 35.000 yang menonton di stadion, ditambah 45.000 orang yang awalnya hanya menonton pameran mengenai Ali.

(Foto: Webgalerria)
Jumlah penonton saat itu memang terbilang banyak. Pantas saja karena ketika itu panitia telah membuka biaya tiket dengan harga murah yang dimulai dari biaya Rp1000. Harga paling tinggi adalah tiket kelas A, di mana terjual dengan biaya 65 US Dollar.

Selain bertanding, Ali juga melakukan kegiatan lain seperti mengunjungi masyarakat Indonesia. Ia juga beberapa kali melakukan beberapa latihan bersama dengan sejumlah masyarakat di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News