Menpora Dito Ariotedjo (tengah) memantau persiapan upacara penutupan Peparnas 2024 di Solo. (Foto: herry/kemenpora.go.id)
Menpora Dito Ariotedjo (tengah) memantau persiapan upacara penutupan Peparnas 2024 di Solo. (Foto: herry/kemenpora.go.id)

Wahid Foundation Sebut Dito Beri Atmosfer Baru di Kemenpora

Kautsar Halim • 13 Oktober 2024 17:43
Jakarta: Plh. Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Siti Kholisoh, menyebut Dito Ariotedjo telah memberi atmosfer baru di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ketika menjalani tugas sebagai menteri. Sebab menurutnya, Dito telah memberi perhatian dan menginspirasi anak-anak muda untuk menjadi pemimpin.
 
"Saya kira, Mas Dito memberikan atmosfer baru di Kementerian Pemuda dan Olahraga karena figurnya yang muda. Kemudian, dia juga bisa dilihat sebagai sebuah representasi Kementerian yang tidak hanya mengurusi masalah olahraga, tetapi mengakomodir anak muda-anak muda terbaik Indonesia untuk memimpin dan menjadi pemangku kebijakan," ujar Siti dalam keterangan resminya, Minggu (13/10/2024).
 
Siti melanjutkan, Kemenpora di bawah kepemimpinan Dito dinilainya jadi memiliki program-program inovatif yang berupaya membangun koordinasi dengan komunitas-komunitas anak muda. Namun, Siti berharap Kemenpora bisa merangkul lebih banyak lagi komunitas anak muda.

"Berbagai komunitas-komunitas anak muda di luar organisasi-organisasi kampus, saya kira masih perlu dirangkul dan dilibatkan dalam kegiatan program kemenpora ke depan," ujarnya. 
 
Baca juga: Prestasi Indonesia di Olimpiade Paris 2024 tak Lepas dari Dukungan Pemerintah
 
Bagi Siti, Kemenpora juga mesti melibatkan representasi pemuda dari berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi hingga teknologi. Dengan begitu, anak-anak muda yang memiliki inisiatif lokal bisa berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
 
"Kita bisa bekerja dari sektor media, lalu dari sektor pendidikan, bagaimana banyaknya anak-anak muda yang memiliki inisiatif lokal yang berkontribusi terhadap upaya-upaya membangun pendidikan yang inklusif, misalnya; atau dari sektor ekonomi, bisa menjaring anak-anak muda yang memiliki inisiatif membangun ekonomi lokal itu berbasis dengan potensi di daerah," tutur Siti.
 
"Atau, bisa juga melibatkan representasi dari anak-anak muda yang memilih konten di isu-isu perubahan iklim, lalu perdamaian, toleransi, maupun juga para anak-anak muda yang memiliki komunitas yang memiliki konsen di isu-isu teknologi," tambahnya. 
 
Selain itu, Kemenpora dinilai Siti perlu menginisiasi keterlibatan kelompok-kelompok difabel. Sebab menurutnya, kelompok difabel memiliki tantangan dalam jejaring maupun eksistensi. 
 
"Saat ini tantangannya kelompok difabel, khususnya difabel muda, mereka kurang memiliki ruang untuk membangun jejaring maupun eksistensinya di masyarakat. Mungkin melalui ilustrasi program kebijakan ini bisa di inisiasi sehingga mereka memiliki forum atau ruang-ruang atau platform untuk mewadahi eksistensi dari kelompok difabel muda," kata Siti. 
 
Melalui Siti, Wahid Foundation juga mengungkapkan kesan yang didapat setelah bekerja sama dengan Kemenpora. Menurutnya, Kemenpora memiliki misi yang baik untuk mengembangkan ekosistem organisasi anak muda. 
 
"Meski ini kali pertama kita bekerja sama dari sisi penguatan kepemudaan dengan kontemporer, tetapi saya menangkap bahwa Kemenpora itu memiliki misi yang cukup baik dalam upaya pengembangan ekosistem organisasi di kalangan anak muda," tutup Siti.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan