Sesi foto bersama dalam acara penyerahan bonus atlet Olimpiade 2024. (Foto: Dok. BPMI Setpres)
Sesi foto bersama dalam acara penyerahan bonus atlet Olimpiade 2024. (Foto: Dok. BPMI Setpres)

Prestasi Indonesia di Olimpiade Paris 2024 tak Lepas dari Dukungan Pemerintah

Kautsar Halim • 13 Oktober 2024 17:52
Jakarta: Indonesia telah mencatatkan sejumlah prestasi gemilang di Olimpiade dan Paralimpiade sejak 1992, khususnya dalam meraih medali emas. Di Olimpiade Paris 2024 lalu, sejarah pun kembali terulang. Lagu Indonesia Raya bisa berkumandang dua kali di pesta olahraga terbesar dunia itu karena adanya raihan dua emas.
 
Emas pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dipersembahkan oleh atlet panjat tebing Veddriq Leonardo yang mengalahkan wakil Tiongkok Wu Peng pada fase final. Kala itu, Veddriq memastikan kemenangan setelah memanjat dinding dengan catatan waktu 4,75 detik atau lebih cepat 0,02 detik ketimbang Wu Peng.
 
Pencapaian Veddriq seolah menjadi pelepas dahaga bagi kontingen Merah Putih. Sebab, harapan meraih emas dari cabor andalan bulu tangkis telah sirna setelah 9 wakilnya gagal juara. Pencapaian terbaik tim bulu tangkis Indonesia di Paris hanya menyabet perunggu yang dipersembahkan Gregoria Mariska Tunjung lewat nomor tunggal putri.

Tak selesai sampai di situ, prestasi Veddriq makin membanggakan karena catatan waktu yang ditorehkannya saat itu telah menyamai rekor dunia dan rekor Olimpiade. Sebelumnya, catatan waktu serupa ia cetak pada babak eliminasi yang membuatnya melaju ke perempat final Olimpiade 2024. 
 
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Memberikan Bonus kepada Atlet hingga Pelatih Olimpiade Paris 2024
 
Menurut website Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC), Veddriq merupakan atlet spesialis pencetak rekor dunia panjat tebing nomor Speed. Dia tercatat sudah tiga kali memecahkan rekor dunia sebelum berangkat ke Paris, yakni saat bertanding di Kejuaran Dunia Panjat Tebing 2021 di Amerika Serikat (5,20 detik) dan di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023 di Korea Selatan (4,98 detik dan 4,90 detik).
 
Adapun emas kedua kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dipersembahkan oleh atlet angkat besi (lifter) Rizki Juniansyah yang bertanding di kelas 73 kg putra. Prestasi itu dipastikan Rizki setelah mencatatkan total angkatan 354 kg yang terdiri dari snatch 155 kg dan clean & jerk 199 kg. 
 
Makin spesial lagi, Rizki sekaligus memecahkan rekor angkatan clean & jerk Olimpiade yang sebelumnya dipegang oleh Shi Zhiyong asal Tiongkok yang melakukan angkatan 198 kg ketika mengarungi Olimpiade Tokyo 2020. 
 
Pencapaian di Olimpiade Paris menjadi prestasi terbaik kontingen Indonesia sejak Susi Susanti dan Alan Budikusuma mempersembahkan sepasang emas pada edisi 1992 silam. Sebab setelah itu, Indonesia biasanya hanya mampu membawa pulang satu medali emas, dan itu pun selalu dari cabor bulu tangkis.
 
Prestasi membanggakan juga diraih kontingen Indonesia di ajang Paralimpiade Paris 2024 karena mereka mampu membawa pulang 1 emas, 8 perak dan 5 perunggu. Satu-satunya medali emas Indonesia saat itu disumbangkan oleh Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang bertanding di nomor ganda campuran parabadminton.
 
Torehan tersebut telah melebihi target yang dicanangkan kontingen Indonesia di Paralimpiade 2024, yaitu 1 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Kemudian, oleh-oleh 14 medali dari Paris juga menjadi sejarah baru karena tercatat sebagai koleksi medali terbanyak di sepanjang keikutsertaan Indonesia di Paralimpiade. 
 
Dukungan dan Apresiasi Pemerintah
 
Keberhasilan para atlet Indonesia tentu tak lepas dari dukungan pemerintah yang menggelontorkan dana cukup besar dalam beberapa tahap. Sebelum berlaga di putaran final Olimpiade 2024, pemerintah dikabarkan mengucurkan bantuan dana lebih dari Rp61,5 miliar untuk 11 cabor yang mengikuti fase kualifikasi.
 
Dana bantuan tersebut diterima oleh Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rp8,8 miliar, Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Rp7,5 miliar, Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) Rp2,9 miliar, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Rp11,9 miliar, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Rp5,7 miliar, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) Rp1,4 miliar.
 
Kemudian, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rp8,6 miliar, Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Rp1,7 miliar, Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Rp4,1 miliar, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Rp3,6 miliar, Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) Rp4,8 miliar, Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Rp13,9 miliar, dan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Rp5,9 miliar.
 
Tak sampai di situ, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi juga mengapresiasi dengan baik para atlet dan pelatih di Olimpiade Paris 2024. Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah masing-masing mendapat Rp6 miliar karena menyumbang emas, sedangkan Gregoria Mariska Tunjung mendapat Rp1,65 miliar karena meraih perunggu. Jika ada yang meraih perak, maka akan dihadiahi dengan Rp2,75 miliar.
 
Selain itu, Presiden Jokowi juga memberi bonus sebesar Rp2,75 miliar untuk para pelatih yang atletnya mendapat medali emas dan Rp675 juta untuk pelatih yang atletnya menyabet perunggu. Untuk seluruh atlet yang tidak mempersembahkan medali tetap mendapat bonus sebesar Rp250 juta, dan ini berlaku sama untuk kontingan Indonesia di Paralimpiade Paris 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan