Namun, penggunaan obat tetap diperbolehkan bagi atlet yang membutuhkan dalam kondisi tertentu. Asalkan induk cabang olahraga (cabor) harus menyertakan surat laporan kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Hal itu dilakukan untuk menghindari kekhawatiran maupun tuduhan penggunaan doping. Surat laporan itu pun tentunya harus mendapat lampu hijau dari OCA agar menoleransi atlet yang membutuhkan konsumsi obat.
"Atlet kita tidak ada yang melakukan doping by design (penggunaan doping yang sengaja dilakukan). Ada negara lain yang dopingnya diatur," ujar Ketua LADI, Zaini Kadhafi Saragih, saat acara temu media di Bellezza, Jakarta Selatan, Jumat 3 Agustus.Klik di sini: Irak Mengundurkan Diri, UEA Tempati Grup C
"Di Indonesia kebanyakan doping by accident (penggunaan doping yang tidak diatur secara sengaja). Misalnya minum jamu atau minum obat yang diberikan tenaga medis," sambungnya.
LADI saat ini masih terus melakukan pengawasan kepada atlet Indonesia di Asian Games 2018 yang berjumlah total 940 orang. Sebagai tuan rumah, aara atlet Indonesia pun diharapkan bisa menjunjung tinggi sportivitas dan mendapat hasil terbaik tanpa menggunakan doping.
Timnas Basket Putri Minta Dukungan Masyarakat Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News