"Sumpah, saya tidak terima. Mana wasit, saya tidak terima," teriak Tatang dari samping panggung pertandingan di Auditorium Uncen Jayapura seperti dilansir Antara.
Tatang turun dalam kelas 93kg putra cabang angkat besi dengan mengumpulkan total angkatan seberat 840kg (350kg skuat, 220kg bench press dan 270kg dead lift).
Total angkatannya menyamai lifter peraih perak asal Jambi, Abdul Latif Mana, yang juga membuat total angkatan 840kg (330kg skuat, 230kg bench press dan 280kg dead lift).
Begitu pula dengan lifter Kalimantan Timur, Andi Kurniawan, yang menyabet perunggu dengan total angkatan 840kg (340kg skuat, 210kg bench press dan 290kg dead lift).
Emosi Tatang tumpah saat wasit pertandingan Tiohok Seng, Elly Endria, dan Musli Yunus menyatakan dirinya kalah karena selisih berat badan yang lebih berat dari peraih medali perak dan perunggu.
Berdasarkan catatan panitia pelaksana PON Papua, berat badan Tatang 90,90kg atau lebih berat dari Latif 88,70kg dan Andi 90,85kg.
Tatang meluapkan emasi dengan berteriak lantang ke arah atlet lain di ruang istirahat. Dia juga meminta wasit untuk menjelaskan kekalahannya di babak final.
Amukan Tatang terdengar hingga ke bangku penonton di tribun. Bahkan panitia menunda sementara agenda pengalungan medali pemenang.
Situasi itu segera ditangani sejumlah petugas keamanan berseragam polisi maupun relawan yang direkrut panitia pelaksana lomba.
Akhirnya, panitia berhasil menenangkan kemarahan Tatang kepada wasit setelah hampir 30 menit meluapkan emosi di ruang atlet dan di depan ruang medis. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id