Betapa tidak, aksinya memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto usai dinyatakan menang atas Malaysia disambut baik berbagai pihak.
"Rasanya senang, bangga, campur aduk. Mungkin saya orang paling beruntung di Indonesia bisa berpelukan dengan tokoh yang sangat dicintai masyarakat," ujarnya dalam Primetime News Metro TV, Kamis, 31 Agustus 2018.
Mendapat apresiasi yang begitu tinggi dari seluruh lapisan masyarakat, Hanifan mengaku pelukan kepada Jokowi dan Prabowo hanya spontanitas. Melalui aksinya ia ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah satu dan pentingnya menjaga tali silaturahmi.
"Jadi tidak boleh ada perpecahan di kedua belah pihak seperti yang sedang ramai menuju pemilu presiden sekarang ini," kata dia.
Peraih perunggu pada Sea Games 2017 itu mengatakan, masyarakat harus tahu bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Prabowo adalah orang yang baik, berprestasi, dan sama-sama menjunjung tinggi sportivitas serta berkeinginan menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Ia mengaku prihatin dengan 'kehidupan' di media sosial yang terus diwarnai oleh ketegangan kedua belah pihak. Dengan aksinya ini ia berharap mampu meredam ketegangan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai.
"Khusus masyarakat Indonesia kita harus saling mendukung. Harus seperti olahraga, di pertandingan boleh kita bersaing tapi di luar harus saling merangkul," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News