Maka dari itu, melakukan olahraga sangat dianjurkan untuk penderita diabetes karena membantu mengendalikan gula darah.
Selain menjaga kadar gula dalam darah, olahraga juga berfungsi sebagai menurunkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi darah, membakar kalori untuk membantu kontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, menjaga suasana hati, meningkatkan kualitas tidur, dan mencegah jatuh di usia lanjut.
Olahraga juga diketahui mampu menghindarkan kita dari berbagai jenis komplikasi diabetes jika diimbangi dengan pola makan yang sehat.
Jenis olahraga yang cocok atau direkomendasikan untuk penderita diabetes adalah jenis olahraga dengan intensitas sedang, misalnya aerobik yang dilakukan selama total 150 menit per minggu atau 20 hingga 25 menit setiap hari.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari hellosehat, selain aerobik, penderita diabetes juga dapat melakukan olahraga, antara lain:
Jalan cepat
Tergolong olahraga yang mudah dilakukan dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Olahraga ini merupakan bentuk latihan aerobik yang berguna meningkatkan denyut jantung sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.Selain itu, intensitas jalan cepat bisa diatur mandiri sesuai dengan kemampuan fisik dan kondisi kesehatan penderita diabetes. Jika kondisi fisik cukup kuat, Anda bisa coba jalan cepat di daerah yang menanjak. Namun, Anda harus ingat untuk memperhatikan kondisi tubuh Anda sendiri dan menggunakan sepatu khusus yang tepat.
Senam diabetes
Senam memfokuskan penyesuaian gerak fisik dengan irama. Olahraga jenis ini baik untuk penderita diabetes. Senam diabetes dapat membantu penderita untuk melancarkan dan meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga membantu penyerapan hormon insulin.Gerakan senam diabetes tidak berbeda dengan senam biasa. Setiap gerakannya bertujuan untuk meregangkan dan relaksasi otot dan sendi.
Senam kaki diabetes
Selain senam aerobik, senam yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah senam kaki. Olahraga ini bisa dilakukan ketika saat berdiri, duduk, berbaring, maupun bersantai.Cara melakukannya adalah:
Gerakan kaki naik dan turun dengan tumit secara bergantian atau memutar pergelangan kaki ke luar dan ke dalam.
Luruskan jari-jari kaki sampai terasa meregang.
Angkat kaki hingga 90 derajat dengan badan dan kemudian turunkan. Lakukanlah secara bergantian untuk kedua kaki.
Yoga
Olahraga ini menghubungkan gerakan tubuh untuk melenturkan, menguatkan, dan menjaga keseimbangan tubuh. Hal ini karena yoga adalah salah satu olahraga yang mampu membantu Anda mengelola stres.Penderita diabetes dapat melakukan olahraga ini kapanpun ketika kondisi tubuh memungkinkan. Selain itu, perlu diingat bahwa penderita diabetes harus tetap mengikuti arahan dari tenaga ahli.
Bersepeda
Olahraga ini mampu membantu menguatkan jantung dan meningkatkan fungsi paru-paru. Selain itu, bersepeda juga mampu meningkatkan aliran darah ke kaki dan membakar kalori untuk menjaga berat badan dan kadar gula penderita diabetes.Berenang
Berenang sangat bagus untuk penderita diabetes karena selain minim cedera, berenang juga dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular (gangguan pada jantung) dan membantu mengelola kadar gula darah.Selain itu, olahraga ini juga dapat meningkatkan insulin dan dapat berkontribusi pada penurunan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat. Gejala kesemutan atau mati rasa pada kaki pun dapat diobati dengan berenang.
Perlu diingat, aktivitas fisik yang dianjurkan untuk penderita diabetes sama dengan usia 18 hingga 64 tahun. Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, kita dianjurkan untuk olahraga minimal 150 menit per minggu lalu dikombinasikan dengan minimal 2 kali latihan angkat beban per minggu.
Untuk penderita diabetes, perlu diingat bahwa harus lebih berhati-hati dalam berolahraga agar terhindar dari kecelakaan atau cedera sebab penderita diabetes, luka akan lebih sulit sembuh dibandingkan dengan non-penderita diabetes. Selain itu, sebaiknya gunakan pelindung atau atribut yang lengkap ketika berolahraga. Perlu dicatat, penggunaan sepatu khusus dapat membantu mamaksimalkan olahraga yang kita lakukan. (Jennifer Carorine Gouw/hellosehat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News