"Kita Sadar negara tetangga sudah lebih bagus peringkatnya. Saya minta PRSI setelah ini pelajari apa yang dilakukan Malaysia sampai malam ini bisa mendapatkan perunggu. Apa yang dilakukan Tiongkok, karena angkanya betul-betul angka-angkanya sangat luar biasa," ujarnya usai menonton langsung pertandingan di Stadion Akuatik GBK.
Tiga wakil Indonesia di nomor lompat indah hari ini gagal bersaing dengan para peraih medali macam Tiongkok, bahkan Malaysia. Eka Purnama Indah dan Della Dinarsari Harimurti yang bertanding di nomor 1 meter putri hanya mengisi posisi sembilan dan 11, sedangkan Adityo Restu Putra di nomor 3 meter putra menempati posisi sembilan.
"Kami minta betul kepada PRSI untuk sesering mungkin melakukan kompetisi di seluruh kelompok umur secara nasional dan masif. Atlet yang sudah dipersiapkan harus lebih sering diikutkan try out ke luar negeri. Agar bertemu juara-juara dunia, itu akan memperkuat mental mereka untuk ikut dalam suasana unggulan," sambungnya.
Ia berharap para atlet renang, polo air, dan lompat indah ini bisa menorehkan prestasi mentereng di kandang sendiri. Apalagi Stadion Akuatik GBK saat ini telah diakui dunia karena sudah mengantongi sertifikat internasional dari Federasi Renang Dunia (FINA).
"Tentu ini harus betul-betul seimbang dengan venue yang sangat megah, sangat baik dan bagus ini dengan prestasi, itu harapan kita. Namun saya menghargai perjuangan para atlet renang, polo air, dan diving sudah memberikan yang terbaik," tutup cak Imam.
Video: Jojo Ingin Kunjungi Korban Gempa Lombok
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News