SEA Games 2025 sudah resmi berakhir pada 20 Desember lalu. Namun, ajang tersebut masih meninggalkan kisruh dari cabor kickboxing. Awal permasalahan bermula ketika ramai pemberitaan mengenai perlakuan yang kurang baik terhadap manajer tim kickboxing Indonesia, Rosi Nurasjati, yang harus di deportasi dari ajang SEA Games 2025.
Baca juga: Manajer Tim Kickboxing Indonesia Diperlakukan seperti Penjahat di Thailand
Kisruh lantas melebar seusai atlet putri kickboxing Indonesia, Andi Mesyara Jerni Maswara, mengunggah video protes di media sosial sambil menyebut adanya indikasi kecurangan wasit yang memimpin pertandingan semifinal kelas 50kg kategori wanita. Itu dilakukan Andi meski dirinya tetap menyabet perunggu seusai memenangkan laga perebutan tempat ketiga.
Setelah itu, muncul kabar bahwa Andi mendapatkan tekanan atau intimidasi dari anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia, Krisna Bayu dan Antonius Wirawan, yang meminta untuk menghapus video unggahannya dan membuat video permintaan maaf. Jika itu tidak dilakukan, Andi disebutkan tidak bisa menerima medali perunggu yang menjadi haknya.
Baca juga: Atlet Kickboxing Indonesia Andi Mesyara Minta Maaf terkait Video Viral soal SEA Games
Pada konferensi pers yang berlangsung di Kantor NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari lantas menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh perwakilan pihaknya bertujuan untuk menyelamatkan tim kickboxing Indonesia dari diskualifikasi secara menyeluruh oleh Federasi Kickboxing Asia (WAKO). Sebab menurut Okto--sapaan Raja Sapta Oktohari, terdapat aturan yang mesti ditaati dalam melakukan protes.
"Olahraga itu ada tata kelolanya, ada aturannya. Kita bukan jago kandang, kita bermain di level dunia. Semua langkah yang kami ambil sudah sesuai prosedur dan berkoordinasi dengan Ketua Umum PP KBI (Pengurus Pusat Kickboxing Indonesia)," kata Okto.
"Jadi, saya tegaskan tidak ada intimidasi. Yang ada, KOI berjuang agar si atlet tetap mendapatkan haknya, mendapatkan kembali kehormatannya, berdiri di podium dan dikalungkan medali. Silakan datang ke KOI biar kami bisa menjelaskan," pungkasnya. (Victor Rodam Matrano)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News