Atlet Indonesia, Adrianida Saleh, mengakui bahwa mereka lebih memilih absen dari perlombaan berkuda karena tim pelatih tidak mengizinkan mereka untuk turun pada sesi itu.
"Berkuda itu resikonya tinggi kan ya. Sebenarnya tadi waktu eliminasi saya diperbolehkan masuk, cuma di tempat warm up itu (tinggi kuda) hanya 80 centi (meter). Sementara di tempat pertandingannya 120 (centimeter). Tapi saya enggak percaya diri, takutnya nanti ada apa-apa di sini takutnya tidak menghasilkan dari latihan saya selama ini," papar Ardinadia kepada Medcom.id setelah perlombaan laser run, Jumat (31/8) sore.
Hal senada diungkapkan Dea Salsabila Putri. Menurutnya, waktu latihan yang hanya tiga bulan dikhawatirkan tidak membuahkan hasil. Tim pelatih mereka juga tidak memberikan izin bagi para atlet untuk berkuda.
"Pelatih sendiri ga membolehin kita yang perempuan-perempuan untuk berkuda karena kita masih terlalu sebentar (berlatih) untuk mengendarai kuda. Karena untuk jumping 120 (centimeter) dibutuhkan waktu bertahun-tahun. Sementara kita baru belajar selama tiga bulan," tutur Dea.
Dea dan Adrinadia gagal menyumbangkan medali dari cabor modern pentathlon. Dea finis di urutan ke 9 dengan catatan waktu 16 menit 34 detik, sedangkan Adrinadia menyelesaikan lomba di posisi 11 dengan catatan waktu 18 menit 7 detik.
Tim Estafet 4 x 100 Meter Putra Raih Medali Perak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News