Beralih ke tim Para-atletik Indonesia juga panen medali antara lain 57 emas, 41 perak dan 24 perunggu. Kemudian di cabang Paratenis meja, Indonesia juga berjaya dengan mengumpulkan total 27 emas, 16 perak dan 22 perunggu dari 52 nomor yang dipertandingkan hingga hari terakhir kompetisi.
Di cabor parapanahan, secara total 'Arjuna dan Srikandi' Merah Putih berhasil menyabet 3 emas, 3 perak dan 4 perunggu. Lalu di Cabor Parabadminton, kontingen Indonesia mendulang 13 emas, 9 perak dan 8 perunggu.
Kemudian dari angkat berat, satu emas juga jadi penutup perjuangan para lifter Indonesia di hari terakhir. Emas didapat dari lifter Tambi yang turun di 80 kg. Secara total di Cabor Para-angkat berat ini, Indonesia juga menyabet juara umum dengan torehan 18 emas dan 6 perak.
3. Melampaui target awal
Koleksi medali yang disumbangkan dari beberapa cabor juga tercatat jauh melebihi target awal. Di cabang Pararenang misalnya, kontingen merah putih memborong 29 medali emas, padahal target awal hanya 27 medali.
Hal yang sama juga datang dari Para-atletik yang mengantongi 57 emas. Jauh melampaui target awal yang hanya 35 emas. Begitupun dengan cabor Paratenis meja yang semula hanya menargetkan 12 emas, namun faktanya atlet Indonesia justru merengkuh 27 medali emas.
4. Indonesia patahkan mitos tuan rumah tidak bisa juara umum
ASEAN Para Games Solo 2022 diselenggarakan sejak tanggal 30 Juli hingga 6 Agustus 2022. Sebanyak 1.248 atlet berkompetisi dalam 924 pertandingan di 14 cabang olahraga.
Koleksi 419 medali menempatkan Indonesia menjadi negara tuan rumah pertama dalam lima ajang ASEA Para Games terakhir yang mampu menjadi juara umum.
"Fakta menariknya adalah, di lima ASEAN Paragames terakhir yang namanya tuan rumah tidak pernah juara umum. Baru kali ini tuan rumah menjadi juara umum. Kita mematahkan mitos tersebut," kata Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Comittee (NPC), Indonesia Rima Ferdianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
