Bagaimana tidak, Bagnaia terjatuh saat Sprint Race, kemudian di balapan utama, ia kembali terjatuh beberapa saat setelah melakukan start yang buruk.
Imbas dari insiden tersebut, Bagnaia sama sekali tidak mendapatkan poin di Sirkuit Le Mans. Ia semakin tertinggal dengan margin 51 poin dari Marc Marquez di puncak klasemen sementara.
Menurut rider yang akrab disapa Pecco, di GP Prancis dirinya merasa sudah tidak mengenal motor Ducati yang selama ini ia kendarai.
Maka dari itu, ia meminta tim Ducati untuk melakukan sesuatu yang lebih agar ia kembali kompetitif.
| Baca juga: Asapi Marquez di Le Mans, Johann Zarco Cetak Rekor Ini |
"Saya tahu mereka mencoba segalanya untuk membantu saya, tetapi setelah enam balapan akhir pekan kami tidak menemukan solusinya," kata Bagnaia dikutip dari laman MotoGP.
"Saat ini perasaan saya sangat buruk dengan motor karena saya tidak merasakan apa-apa, saya tidak menerima umpan balik apapun dari motor," sambungnya.
Lebih lanjut, Bagnaia berujar kalau balapan Prancis merupakan titik terendah dalam kariernya selama membela Ducati.
"Hari ini (GP Prancis) kami berada di titik terendah. Kami harus menemukan (solusi) secepat mungkin, tapi itu adalah sesuatu yang sulit," tegas Bagnaia.
Selanjutnya, Pecco Bagnaia memiliki tugas berat menatap GP Inggris pekan depan. Jika kembali gagal meraih poin maksimal maka akan semakin sulit baginya untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dunia tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
