"Kami ingin menyelengarakan event dengan aman. Kemungkinan persentase penonton yang bisa hadir sekitar 15 persen dari kapasitas maksimum. Tapi nanti ketentuannya tergantung arahan dari pemerintah dan tergantung situasi Covid-19," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah saat jumpa pers virtual, Rabu, 1 September 2021.
Menurutnya, tahun pertama penyelenggaraan MGPA diprediksi akan banjir antusiasme masyarakat. Selain menjadi pertama kalinya lagi Indonesia menjadi tuan rumah, MotoGP Mandalika pun menjadi debut sirkuit yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kehadiran penonton juga bisa memantik gairah pariwisata di Mandalika saat gelaran MotoGP. Apalagi daerah tersebut menawarkan keindahan alam yang cukup indah.
"Kesempaatan mendatangi daerah wisata untuk merasakan keindangan alam akan jadi pengalaman yang menarik buat banyak komunitas yang akan hadir," imbuhnya.
Sementara, Chief Strategic and Communication MGPA, Happy Harinto menambahkan melaksanakan event balap di tengah pandemi Covid-19 bukan hal yang mudah. Namun, Happy memastikan MGPA siap melaksanakan instruksi pemerintah untuk menyelenggarakan MotoGP dengan penonton maupun tanpa penonton.
"Kami menunggu instruksi pemerintah boleh pakai penonoton atau tidak. Kalau boleh berapa persen. Tapi kami siap, track sudah jadi semua, fasilitas tinggal hitungan waktu. Harapan kami WSBK (World Super Bike) terlaksana dan bisa jadi pemanasan untuk event selanjutnya. Terutama untuk tes pramusim dan MotoGP itu sendiri tahun depna. Kami saat ini sedang menunggu pemerintah terkait jumlah penontotn dan perhitungan lain," ujar Happy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
