Menurut dokumen pengadilan, remaja Singapura berusia 19 tahun yang bernama Derek Ng De Ren itu telah mengirim pesan dengan nada mengancam ketika Maupay tampil membela Brighton & Hove Albion dalam laga kontra Arsenal di Liga Primer Inggris tahun lalu.
Dia disebutkan marah setelah menonton lewat televisi tabrakan antara Maupay dan kiper Arsenal Bernd Leno yang membuat Leno ditandu keluar lapangan dan menjadikan Maupay sebagai pencetak gol kemenangan untuk Brighton.
"Kamu pikir kamu akan lolos karena melukai Leno? Tidak mungkin bruv. Tapi jangan khawatir kamu akan aman dan tidak terluka. Lebih menyenangkan melihat kamu merasakan sakit ketika orang yang kamu cintai mengalami penderitaan, " tulis Ng di Instagram.
Hakim Pengadilan Distrik May Mesenas menghukum remaja itu sembilan bulan masa percobaan, 40 jam pelayanan masyarakat, dan jam malam dari pukul 22.00 hingga 06.00. Dia juga akan diminta untuk mencari perawatan psikologis dan psikiatris.
Hakim mengatakan kepada Ng, "mengancam bukanlah tindakan tepat" dan masa depannya akan terancam jika dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Ng yang mengaku bersalah atas dua tuduhan pelecehan itu bisa didenda dan dipenjara hingga enam bulan untuk setiap tuduhan.
Setelah Maupay melaporkan pesan tersebut, pihak Liga Primer Inggris bekerja sama dengan pihak berwenang di Singapura untuk melakukan tindakan hukum. Tapi setelah sidang, pengacara pembela Mark Yeo mengatakan kepada AFP bahwa Ng lega karena hanya dihukum menjalani masa percobaan.
"Saya pikir dia siap untuk melupakan masalah ini untuk fokus menjalani rehabilitasi dan melakukan langkah maju berikutnya,” ujar Yeo dikutip dari laman resmi AFP, Rabu (7/7/2021).
"Saya pikir banyak yang telah dikatakan di pengadilan tentang penyesalannya dan tentang keinginannya berubah menjadi lebih baik," tambahnya.
Yeo juga mengatakan remaja itu telah menulis surat permintaan maaf yang sudah disampaikan kepada pemain sambil mencari konseling profesional. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News