Suasana protes anti-Glazer para suporter Manchester United di Stadion Old Trafford. (Oli SCARFF / AFP)
Suasana protes anti-Glazer para suporter Manchester United di Stadion Old Trafford. (Oli SCARFF / AFP)

Pemerintah Inggris tidak Memaafkan Aksi kekerasan Suporter MU

Kautsar Halim • 03 Mei 2021 20:02
Jakarta: Menteri Olahraga Inggris dan Walikota Manchester mengecam aksi kekerasan yang terjadi selama protes anti-Glazer oleh suporter Manchester United (MU). Terlebih, setelah aksi tersebut menimbulkan korban dan menyebabkan tertundanya laga MU vs Liverpool.
 
Para penggemar United diketahui melakukan aksi protes terhadap keluarga Glazer yang merupakan pemilik klub dengan menyerbu Stadion Old Trafford menjelang laga MU vs Liverpool, Minggu 2 Mei. Itu mereka lakukan meski stadion sedang ditutup untuk mencegah penyebaran covid-19.
 
Sebuah suar dilemparkan ke podium penyiar saat para penggemar menginvasi lapangan, sedangkan pengunjuk rasa di luar lapangan malah bentrok dengan aparat keamanan. Polisi Greater Manchester (GMP) menyebutkan, terdapat dua petugasnya yang terluka karena diserang dengan botol hingga wajahnya tersayat. 

"Gairah sepak bola semakin tinggi, tetapi ada cara untuk memprotes dan membuat suara Anda didengar tanpa menyakiti atau membahayakan orang lain," kata Menteri Pariwisata dan Olahraga Inggris Nigel Huddleston seperti dikutip Reuters, Senin (3/5/2021).
 
"Kami memahami rasa frustrasi, tetapi kekerasan oleh sebagian kecil pendukung di Old Trafford kemarin tidak bisa diterima," tambahnya.
 
 

 
Sejatinya, protes fans MU terhadap keluarga Glazer sudah berlangsung sejak mereka membeli klub pada 2005 silam. Tapi, situasi makin memanas setelah adanya keterlibatan Setan Merah dalam upaya menggelar Liga Super Eropa.
 
Walikota Greater Manchester, Andy Burnham, sempat menunjukkan dukungan terhadap tujuan para pengunjuk rasa. Tapi, dia tetap tidak terima dengan aksi kekerasan yang terjadi.
 
"Saya sepenuhnya memahami kekhawatiran lama pendukung Manchester United tentang kepemilikan dan pembiayaan klub mereka serta jalannya sepak bola yang lebih luas," kata Burnham.
 
"Penting untuk memperjelas bahwa mayoritas pendukung melakukan protes mereka secara damai. Namun, tidak ada alasan untuk tindakan minoritas yang melukai petugas polisi dan membahayakan keselamatan orang lain," tambahnya.
 
Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly mengatakan bahwa dirinya bisa memaklumi aksi protes para suporter sepak bola. Tapi tegasnya, menerobos masuk ke Stadion Old Trafford tidak bisa dibenarkan sama sekali.
 
"(Kami) tidak bisa, tidak bisa memaafkan aksi yang telah kami lihat tentang menyerbu lapangan (Old Trafford)," kata Cleverlu kepada Sky News.
 
"Namun, kami perlu memahami rasa frustrasi yang dialami fans tidak hanya dengan Manchester United, tetapi dengan sejumlah klub di olahraga ini," tambahnya. (ANT)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KAH)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan