Bentuk penolakan rasisme dalam sepak bola. (MICHAL CIZEK / AFP)
Bentuk penolakan rasisme dalam sepak bola. (MICHAL CIZEK / AFP)

Gegara Rasis, Fan Sepak Bola di Inggris Masuk Bui dan Dilarang ke Stadion Selama 3 Tahun

Friko Simanjuntak • 23 Maret 2023 10:04
London: Liga Primer Inggris terus menunjukkan keseriusan dalam memerangi isu rasisme sepak bola. Ini ditunjukkan dengan menjatuhkan hukuman berat kepada pelakunya.
 
Melansir Sportbible, baru-baru ini pihak Premier League yang bekerja sama dengan kepolisian Inggris telah menangkap seorang pria bernama Antonio Neill. Tindakan itu diambil karena dia melakukan serangan rasisme di media sosial kepada striker Brentford, Ivan Toney.
 
Insiden tersebut terjadi selepas pertandingan Brentford vs Brighton pada Oktober tahun lalu, di mana Ivan Toney memborong gol dalam kemenangan 2-0 timnya. Usai pertandingan, Toney mendapatkan pesan via Instagram yang berisi serangan rasial dari Antonio Neill.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, Ivan Toney lalu membagikan tangkapan layar dari pesan rasis yang ia terima di Instagram. "Saya bahkan tidak akan mem-posting ini, tetapi saya bangun dengan marah," kata Toney di akun Twitter-nya.
 
Dua hari setelah Toney mengungkapkan pelecehan yang mengerikan itu, Meta selaku perusahaan induk Instagram mengatakan tidak dapat mengambil tindakan terhadap akun tersebut karena belum dilaporkan kepada pihak mereka.
 
Namun, pihak Premier League dan kepolisian Northumbria menanggapi serius insiden yang dialami Toney dan berinisiatif melakukan penyelidikan. Dengan begitu, Antonio Neill pun bisa ditangkap.
 
Pada persidangan 25 Januari 2022, Antonio Neill akhirnya mengaku bersalah atas pesan rasis yang ia kirimkan kepada Ivan Toney. Setelah itu, dia juga meminta maaf kepada penyerang berusia 27 tahun tersebut.
 
Meski telah mengaku bersalah dan meminta maaf, hal tersebut tak lantas menghentikan proses persidangan. Alhasil pada 13 Maret lalu, Antonio Neill dijatuhi hukuman penjara selama empat bulan yang ditangguhkan selama dua tahun plus berbagai larangan menyaksikan laga di stadion.
 
Neill dilarang masuk ke stadion sepak bola di Inggris selama tiga tahun, baik untuk menyaksikan laga liga domestik berbagai kasta maupun pertandingan internasional. Kemudian, dia juga dilarang bepergian ke luar negeri untuk menonton pertandingan persahabatan internasional, pertandingan kualifikasi dan turnamen yang dijalani Inggris mapun klub-klub Inggris.
 
Inspektur polisi Northumbria, Scott Cowie, mengatakan bahwa diskriminasi sama sekali tidak memiliki tempat di masyarakat mana pun, baik dalam komunitas maupun di dunia maya. Oleh karena itu, dia senang bisa memberi hukuman kepada pelakunya. 
 
"Saya harap, ini memperkuat komitmen kami untuk mengambil tindakan terhadap siapa pun yang melakukan kejahatan rasial. Aksi tersebut tidak akan ditoleransi dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membawa pelakunya ke pengadilan," tutur Cowie.
 
Sebelumnya, Liga Primer dan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sudah menegaskan komitmennya untuk memberikan hukuman berat kepada para pelaku serangan rasis, termasuk yang dialami Ivan Toney.
 
"Tak seorang pun harus menghadapi pelecehan seperti yang diterima oleh Ivan Toney. Hal seperti itu tidak memiliki tempat dalam sepak bola atau masyarakat Inggris," kata Liga Premier.
 
"Perilaku menjijikkan ini harus memiliki konsekuensi dan kami mendukung tindakan tegas dari pihak berwenang dan perusahaan media sosial," lanjut perwakilan FA.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan