Pasukan Shin Tae-yong menang telak 5-1 pada laga terakhir babak grup kontra Myanmar yang digelar Minggu, 10 Juli, namun Indonesia tetap tersingkir usai hasil imbang antara Vietnam vs Thailand dengan skor 1-1.
Pertandingan antara Vietnam vs Thailand menjadi sorotan netizen karena keduanya dianggap telah bermain mata demi mengamankan tiket ke babak selanjutnya. Thailand dan Vietnam sama-sama mengoleksi 11 angka dari lima laga. Indonesia juga mengantongi 11 poin dengan keunggulan produktivitas gol, Indonesia harus tersingkir karena AFF menerapkan aturan head to head, bukan jumlah gol.

Pertandingan Vietnam vs Thailand juga dinilai tidak sportif. Kedua negara tersebut memainkan sepak bola gajah alias 'main sabun' demi mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
Saat skor 1-1, baik Thailand maupun Vietnam terlihat sama-sama tidak ingin menyerang hanya bermain umpan-umpan pendek di area pertahanan.
Kesal dengan AFF yang tidak mengambil sikap, pencinta sepak bola tanah air meminta PSSI segera keluar dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
"Demi harga diri bangsa keluar aja timnas dari AFF, toh event ini nggak diakui FIFA jadi nggak akan rugi kita," ujar seorang netizen.
"Kalau kita keluar dari kompetisi AFF, FIFA nggak akan nge-banned Indonesia. Karena kompetisi AFF diluar regulasi FIFA. (Kompetisi non resmi)," timpal netizen lain.
"Keluar saja dari AFF, selain regulasi yang merugikan dan tidak termasuk dalam agenda FIFA, malah membuat banyak pemain cidera serta tidak bertambahnya ranking FIFA," komentar salah satu akun.
"AFF Mafia, mending keluar dari AFF dan mereka akan rugi besar," tulis akun lainnya.
AFF bakal merugi
Apabila Indonesia memang memutuskan untuk keluar dari keanggotaan AFF, maka kompetisi negara-negara Asia Tenggara tersebut bisa dipastikan bakal merugi.Pasalnya, fans timnas Indonesia sejauh ini adalah yang terbesar dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. Bahkan sejauh ini, Indonesia masih diklaim menjadi negara dengan kontribusi besar dalam penjualan tiket, hak siar, hingga merchandise.
Selain itu, Piala AFF juga diyakini akan kehilangan daya tarik. Karena tak bisa dipungkiri, audiens terbesar sepak bola Asia Tenggara juga didominasi oleh masyarakat Indonesia yang aktif dalam menyuarakan dukungan serta menghadirkan gimmick seru di media sosial yang membuat turnamen AFF juga dilirik dunia.

Turnamen AFF menjadi tidak kompetitif
Tidak adanya timnas Indonesia di kejuaraan AFF tentu akan membuat turnamen tersebut tidak lagi kompetitif. Pasalnya Indonesia merupakan salah satu kekuatan di Asia Tenggara bersama tiga negara lainnya seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia.Indonesia bisa fokus di AFC yang resmi di bawah FIFA
Mayoritas penggemar bola Indonesia juga sepakat jika timnas Indonesia fokus di kejuaraan AFC, yang merupakan kompetisi negara-negara Asia resmi di bawah naungan FIFA.Meski kans juara lebih berat, namun level persaingan di regional Asia dipercaya akan membuat mental dan skill pemain timnas lebih terasah.
Adapun turnamen yang berada di bawah naungan AFC (Asian Football Confederation) antara lain AFC U-20 dan AFC U-23, serta AFC Cup (Piala Asia) yang digelar empat tahun sekali. Tim nasional pemenang Piala Asia dipastikan langsung lolos untuk mengikuti Piala Konfederasi FIFA melawan juara-juara dari benua lain.
Selain itu, ada juga Piala Champions AFC atau liga Champions Asia yang merupakan kompetisi level klub tertinggi di benua Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News