Hasil ini membuat posisi Indonesia U-17 berakhir di tempat ketiga dengan 2 poin dari tiga laga. Sementara Maroko menjadi juara grup dengan poin 6 dari tiga laga. Baca juga:
Babak pertama, Arkhan Kaka sempat mengancam gawang Maroko pada menit ke-5. Sayang upayanya dari jarak dekat usai menerima sepak pojok masih bisa dihalau kaki kiper Maroko Taha Benrhozil.
Maroko membalas pada menit ke-7. Sayang upaya pemain Maroko masih melenceng di sisi kanan gawang Garuda Muda yang dikawal Ikhram Al Ghifary. Baca juga:
Tak lama, Maroko mendapat lagi kesempatan pada menit ke-11 dan 15. Beruntung tak ada gol tercipta, meski Singa Atlas sukses mengeksploitasi sisi pertahanan Garuda Muda dengan pemain-pemain sayap mereka.
Menit ke 27, Maroko mendapat penalti usai Welber melanggar pemain Maroko di kotak penalti. Eksekusi Anas Alaoui berjalan mulus. Skor 1-0 untuk keunggulan Maroko U-17.
Maroko sukses menggandakan keunggulan lewat aksi kaptennya, Abdelhamid Aït Boudlal, yang menyundul bola lewat situasi sepak pojok menit 38. Skor menjadi 2-0, Garuda Muda tertinggal.
Kurang lima menit berselang, Nabil Asyura sukses memperkecil kedudukan menjadi 2-1 lewat tendangan bebas mematikan. Bola mengarah ke sudut kiri bawah gawang Taha Benrhozil.
Hingga wasit asal Denmark Morten Krogh meniup peluit panjang, skor tak berubah 2-1 untuk keunggulan Maroko U-17.
Babak kedua, sejumlah kesalahan umpan masih terjadi di kubu tuan rumah. Sejumlah peluang didapat Maroko. Beruntung gawang Garuda Muda masih terhindar dari kebobolan. Baca juga:
Menit 52, situasi tendangan bebas Maroko di sisi kanan pertahanan Indonesia cukup merepotkan. Masih beruntung pemain Maroko gagal memanfaatkan momentum.
Lima menit berselang sempat ada tinjauan Video Assistant Referee (VAR) dari situasi tendangan bebas Arkhan Kaka. Wasit Morten memutuskan tak ada penalti, karena bola sempat mengenai pinggang lebih dulu sebelum menyentuh tangan pemain Maroko. Baca juga:
Welber mengancam gawang Maroko lewat sepakan kerasnya memanfaatkan halauan pemain Maroko yang tidak sempurna. Sayang, bola masih mengarah sedikit di samping gawang Maroko.
Maroko berhasil memanfaatkan situasi saat pemain Indonesia asyik menyerang. Lewat skema serangan balik menit ke-64, Maali melepaskan umpan ke Hamony yang bisa menaklukkan Ikhram dari sudut sempit. Skor menjadi 3-1 untuk Maroko. Baca juga:
Hingga waktu normal tersisa 10 menit, Maroko masih unggul 3-1. Belum ada lagi peluang berbahaya didapat Indonesia. Striker Indonesia Arkhan Kaka belum mendapatkan bola di jantung pertahanan Maroko. Tambahan pemain di lini depan juga belum membuahkan hasil.
Dengan hasil ini, langkah Garuda Muda agak berat untuk lolos ke babak selanjutnya. Sejauh ini, peringkat tiga Grup B, C dan D sudah memiliki 3 dan 4 poin.
Sementara Maroko lolos sebagai juara Grup A dengan poin 6, disusul Ekuador dengan poin 5 karena pada laga lainnya di Stadion Manahan Solo, bermain imbang dengan Panama 1-1.
Praktis Indonesia tergantung di laga terakhir Grup E dan Grup F. Jika Korsel vs Burkina Faso imbang, dan Meksiko melawan Selandia Baru imbang, Indonesia akan berhitung selisih gol dengan Meksiko.
Indonesia mengakhiri fase grup dengan poin 2 dari tiga laga, hasil dua kali imbang dan sekali kalah dan minus 2 gol. Hasil yang terbilang baik karena penampilan perdana di kelompok usia di bawah 17 tahun. Ajang ini juga menorehkan sejarah bagi Indonesia karena sukses mencetak tiga gol di turnamen selevel Piala Dunia, meski hanya di kelompok U-17.
Susunan pemain kedua kesebelasan:
Maroko U-17: 1-T. Benrhozil, 2-H. Koutoune, 5-A. Aït Boudlal, 19-I. Bakhty, 14-Y. El Aissati, 18-M. Hamony, 4-A. Chaikhoun, 17-A. Maali, 20-M. Katiba, 7-A. Alaoui, 16-A. Ennair. Pelatih: S. Chiba
Indonesia U-17: 1-I. Al Giffari, 14-S. Zaky, 2-R. Subagja, 7-F. Dennis, 12-W. Jardim, 21-I. Gwijangge, 11-R. Afrisal, 6-H. Ramadhan, 10-Ji Da-bin, 8-A. Kaka, 17-N. Asyura. Pelatih: Bima Sakti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News