Sebagai informasi, pemerintah Qatar telah menyiapkan sejumlah fasilitas selama perhelatan Piala Dunia 2022. Seperti stadion ber-AC dan penginapan untuk penonton dengan harga bervariasi.
Penginapan mahal tapi fasilitas buruk
Dilansir dari Sportbible, salah satu penginapan murah yang disiapkan pemerintah disebut dengan Fan Village atau desa untuk penggemar. Penginapan-penginapan semi permanen berbentuk tenda-tenda tersebut dibanderol USD207 per malam atau setara Rp3,2 juta.Namun, para penggemar kecewa dengan fasilitas Fan Village. Pasalnya, tak ada AC dalam kamar padahal lokasi penginapan tersebut di gurun dengan suhu bisa mencapai 40 derajat celcius. Hanya ada kipas angin disediakan.
Selain itu, para tamu penginapan mengeluh tidak mendapatkan air mineral selama menginap serta tidak mendapatkan peralatan mandi seperti pasta gigi, sabun, dan sampo.

Fan Village di Piala Dunia 2022 Qiatar. Foto: https://www.qatar2022.qa/
Keluhan soal penginapan di Piala Dunia 2022
Pedro dan Fatima, yang melakukan perjalanan ke Qatar dari Spanyol untuk melihat Piala Dunia 2022, mengaku fasilitas Fan Village tidak sepadan dengan harganya."Rasanya seperti berada di rumah kaca, jadi kami tidak bisa tidur setelah jam 9 pagi meskipun kami kelelahan karena penerbangan," kata Pedro.
"Toko-toko tutup, dan tidak ada air minum. Ini benar-benar, pasti, tidak sesuai dengan yang kami bayar," kata Fatimah.
Djamal, yang sudah membayar USD3.200 untuk menginap selama tiga pekan di Fan Village, juga merasa kecewa dengan fasilitas yang disediakan pemerintah Qatar untuk Piala Dunia 2022.
"Bagi saya itu bukan pengalaman yang baik. Tidak ada gel mandi, tidak ada sikat gigi, tidak ada pasta gigi," kata Djamal.
Baca: Shakira Batal Tampil di Pembukaan Piala Dunia 2022, Kenapa? |
Sejak pertama kali ditunjuk sebagai tuan rumah, Qatar memang tak pernah lepas dari kontroversi dalam persiapan mereka sebagai negara Arab pertama yang jadi tuan rumah Piala Dunia.
Setelah dituding melakukan suap, Qatar juga disebut melakukan pelanggaran HAM kepada para pekerja migrain. Kontroversi terbaru, larangan kampanye LGBT hingga pelarangan menjual bir dan minuman beralkohol di sekitar stadion, yang mana keputusan pelarangan ini diumumkan pada detik-detik akhir sebelum upacara pembukaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News