Kalau diibaratkan dengan bentuk piramida, lanjut Bung Towel, sepak bola Indonesia dibagi lima bagian. Dari bawah, bagian yang terbesar adalah grassroot, yakni kelompok usia 8-12 tahun yang kebanyakan adalah berasal dari Sekolah Sepak Bola (SSB).
Di atasnya adalah bagian kedua, yakni kelompok youth di usia 13-15 tahun. Berikutnya adalah bagian klub elite pro, termasuk Timnas U-16.
Selanjutnya di atasnya adalah kelompok pemain di klub profesional. Kemudian paling atas adalah skuat Timnas, yang di bagian ini juga ada bagian kecil proses naturalisasi.
Terpenting, menurut Bung Towel, dari bagian grassroot hingga elite pro, harus ada peran tanggung jawab Direktur Teknik kepada para pelatih di kelompok tersebut untuk mempersiapkan sikap, perilaku, attitude, sebagai pesepak bola yang baik. "Dirtek ini Chef-nya kalau diibaratkan juru masak. Tak kelihatan, tapi perannya penting," ujar Bung Towel.
Terkait naturalisasi, menurut Bung Towel, pasti akan menjadi modal tambahan skuat Timnas Indonesia di masa depan. Sedangkan modal utamanya adalah para pemain kompetisi lokal, yang sejak dini dipersiapkan dan secara konsisten bisa menjaga penampilannya dari waktu ke waktu hingga ke tingkat profesional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id