Pertandingan tersebut masih menjadi perbincangan, pasalnya pelatih Portugal, Fernando Santos mencadangkan mega bintang sekaligus kapten Portugal, Cristiano Ronaldo.
Fernando Santos bahkan baru memasukkan Ronaldo pada menit ke-74. Artinya, CR7 hanya diberi jatah bermain selama 16 menit waktu normal.
Meski demikian, reaksi Ronaldo berbeda saat ia mendapat perlakuan serupa ketika membela klub Manchester United.
Di United, Ronaldo sangat mudah emosi hingga ngambek saat dicadangkan atau ketika ditarik keluar. Bahkan ia menolak untuk dimainkan di penghujung babak kedua. Karakter 'ngambek' Ronaldo ini juga menjadi alasan utama dirinya berpisah dengan United.
Sedangkan di timnas, terlihat Ronaldo bisa menerima semua keputusan pelatih bahkan sangat total mendukung seluruh rekannya di Portugal.
Hal tersebut terbukti dari unggahan CR7 di media sosial pribadinya. Ia menuliskan kalimat yang memotivasi dan juga memuji penampilan teman-temannya.
"Hari yang luar biasa untuk Portugal, dengan hasil yang bersejarah dalam kompetisi besar di dunia sepak bola. Penampilan berkelas dan tim yang dipenuhi pemain bertalenta dan muda," tulis Ronaldo di akun instagramnya.
"Selamat kepada tim nasional kita. Impian itu tetap hidup! Sampai akhir! Ayo Portugal!" sambung Ronaldo.
Bagian dari strategi Portugal
Pelatih Portugal, Fernando Santos, membeberkan alasan mencadangkan Cristiano Ronaldo. Menurutnya, itu merupakan bagian dari strategi.
Dalam laga tersebut, Santos lebih memilih Goncalo Ramos sebagai ujung tombak. Keputusan Santos terbukti tepat karena Ramos tampil sensasional dengan mencetak tiga gol.
"Saya sudah memaparkan alasan mencadangkan Ronaldo. Saya takkan menjelaskannya lagi," kata Santos usai pertandingan.

"Ini adalah bagian strategi kami. Saya pikir itu adalah yang kami butuhkan untuk laga menghadapi Swiss," tegasnya.
Selanjutnya Portugal akan menghadapi Maroko pada babak perempat final yang dijadwalkan berlangsung pada 10 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News