Kehadiran mereka telah membantu memberdayakan wanita dan gadis muda di seluruh dunia untuk melanjutkan mimpinya, dalam hal ini memiliki karier cemerlang di sepak bola.
Dengan banyaknya pesepak bola wanita hebat yang menghiasi kompetisi sepak bola dunia, perdebatan soal siapa paling hebat di antar mereka pun tidak terelakkan. Lazimnya, pecinta sepak bola melabeli mereka dengan julukan GOAT (Greatest Of All Time).
Seperti dilansir dari Sportskeeda, berikut adalah 5 pesepak bola wanita terhebat sepanjang masa:
5. Homare Sawa (Jepang)
Sepak bola Wanita Asia tidak dapat dipisahkan dari sosok Homare Sawa. Dia adalah sosok di balik kesuksesan Jepang menjuarai Piala Dunia Wanita 2011 di Jerman usai mengalahkan Amerika Serikat di final. Ini merupakan gelar perdana Jepang, sekaligus menjadikan mereka satu-satunya negara Asia yang juara di ajang Piala Dunia Wanita.Sawa tampil menggila di tengah persaingan sejumlah pesepak bola wanita hebat seperti Abby Wambach (AS) dan Marta (Brasil). Dengan lesakkan 5 gol dan 1 assist, Homare Sawa tak hanya membawa Jepang juara, tapi juga menggondol dua trofi individu bergengsi, Golden Ball (pemain terbaik) dan juga Golden Boot (top skorer).
Sawa tidak berhenti di situ, ia membantu negaranya lolos ke final Olimpiade pertama mereka di tahun berikutnya pada 2012, di mana mereka memenangkan medali perak.
Tiga tahun kemudian, dia dan rekan satu timnya mencapai final lagi di Piala Dunia (2015) tetapi kali ini mendapatkan medali perak (runner up) usai dikalahkan AS di final.
Sawa yang berposisi sebagai gelandang serang melakukan debut seniornya pada usia 12 tahun pada tahun 1991. Selama 14 tahun kariernya, Sawa mengemas 83 gol dalam 205 penampilan untuk Jepang.
Beberapa penghargaan bergengsi pun pernah diraihnya. Selain pemain terbaik dan topskorer Piala Dunia 2011, ia juga menyabet gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA pada 2011.
4. Abby Wambach (Amerika Serikat)
Abby Wambach adalah pemegang rekor sebagai peraih gelar "Atlet Sepak Bola Terbaik Amerika Serikat" terbanyak dalam sejarah. Ia enam kali memenangi penghargaan tahunan tersebut pada periode 2003 -- 2013.Dengan koleksi 184 gol, Abby juga sempat mencatatkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di pentas internasional (baik pria dan wanita), sebelum rekornya dipecahkan Christine Sinclair dari Kanada pada Januari 2020. Christine Sinclair mengemas 189 gol.
Reputasi Abby Wambach dikenal luas saat mencetak gol dengan sundulan pada menit-menit akhir laga final Olimpiade Athena 2004, di mana Timnas wanita AS berhasil mengalahkan Brasil dan merebut medali emas. Abby kembali menyumbangkan emas untuk AS pada Olimpade 2012 di London.
Pada level Piala Dunia, Abby Wambach menyumbangkan satu trofi untuk Timnas AS yakni pada 2015. Gelar itu sekaligus menjadi penutup karier Abby Wambach selama 15 tahun di Timnas wanita AS.
Abby Wambach memenangkan penghargaan individu Pemain Terbaik Wanita FIFA pada tahun 2012. Dia juga berada di urutan kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak di Piala Dunia Wanita FIFA dengan koleksi 14 gol.
3. Birgit Prinz (Jerman)
Bersama dengan Amy Wambach, Birgit Prinz menempati posisi kedua dalam daftar topskorer Piala Dunia Wanita FIFA (14 gol). Melihat penghitungan golnya, orang dapat dengan mudah menebak bahwa dia berposisi sebagai striker.Namun, Birgit bukan striker biasa. Dia adalah predator di gawang lawan. Selama kariernya, ia mencatatkan 128 gol dalam 214 penampilan untuk Jerman. Pada level klub, pemain yang kini berusia 44 tahun itu mengoleki 282 gol dalam 282 caps.
Bagaimana dengan prestasi Birgit Prinz? Ia mengoleksi 4 gelar Piala Eropa Wanita (UEFA Womens Euro), dua titel Piala Dunia Wanita secara beruntun (2003 & 2007) serta meraih tiga medali perunggu di ajang Olimpiade (2000,2004 dan 2008).
Di level individu, Birgit tiga kali dinobatkan sebagai Pemain Wanita Terbaik FIFA (2003, 2004, 2005). Saat ini, ia juga masih memegang rekor sebagai pemain wanita termuda yang pernah tampil di final Piala Dunia.
Rekor itu dibuatnya pada Piala Dunia Wanita 1995, saat Jerman kalah dari Norwegia di final. Saat itu, Birgit Prinz yang baru berusia 17 tahun sudah dipercaya tampil sebagai starter.
2. Mia Hamm (Amerika Serikat)
Sebelum Abby Wambach, Amerika Serikar punya satu pesepak bola hebat yakni Mia Hamm. Ia merupakan peraih dua edisi perdana trofi Pemain Wanita Terbaik FIFA (2001 dan 2002).Mia Hamm terkenal karena kecepatannya, tembakan akurat, dan umpan-umpan indah. Pada usia 19, dia adalah anggota tim AS yang memenangkan Piala Dunia Wanita FIFA edisi perdana (1991). Hamm kemudian memenangkan gelar itu lagi pada tahun 1999.
Di level Olimpiade, Hamm juga sukses menyumbangkan dua medali emas, yakni pada Olimpiade Atlanta 1996 dan delapan tahun kemudian di Athena (2004). Selama 17 tahun, Hamm mencatatkan 276 penampilan (158 gol) untuk Timnas Wanita AS.
Selain dua gelar Pemain Wanita Terbaik FIFA, Hamm juga dianugerahi 'ESPY' untuk 'Atlet Wanita Tahun Ini' pada tahun 1998 dan 1999. Dia adalah salah satu dari dua wanita yang dinobatkan oleh Pele sebagai '125 Pemain Terbaik FIFA ' pada tahun 2004. Ia juga wanita pertama yang dilantik ke dalam 'World Football Hall of Fame.'
1. Marta (Brasil)
Nama Marta identik dengan sepak bola Wanita. Dijuluki 'Pele dengan Rok', Marta adalah ikon sepak bola wanita Brasil. Kerja keras dan dedikasinya di lapangan tak hanya berbuah prestasi, tapi juga meninggalkan warisan yang tak terhapuskan.Marta Vieira da Silva adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa, pria atau wanita, di Piala Dunia dengan 17 gol.
Ia sangat menonjol dalam bakat, kecepatan, keterampilan menggiring bola, dan kemampuan mencetak golnya. Dia adalah tipe pemain yang mendominasi lapangan. Dia adalah pemain pertama yang mencetak gol dalam lima Olimpiade dan Piala Dunia berturut-turut.
Marta dinobatkan sebagai 'Pemain Terbaik Dunia Wanita FIFA Tahun Ini' lima kali berturut-turut. Pemain Brasil itu telah memenangkan semuanya tetapi satu-satunya hal yang hilang dari lemari pialanya adalah gelar internasional.
Dia adalah bagian dari skuat Brasil yang menjadi runner-up di Piala Dunia 2007 dan mengumpulkan medali perak berturut-turut di Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News