siap melakukan evaluasi.
Dengan kekalahan dari Filipina, Indonesia jadi turun ke posisi tiga klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 dengan koleksi 4 poin. Rinciannya, Skuad Garuda hanya mampu menang atas Myanmar (1-0), imbang dengan Laos (3-3), serta kalah dari Vietnam (0-1) dan Filipina (0-1). Padahal, Indonesia berpeluang besar ke semifinal karena hanya butuh hasil imbang saat menjamu Filipina.
Kekalahan dari Filipina makin menyesakkan karena terjadi setelah Indonesia bermain dengan 10 pemain lantaran Muhammad Ferarri menyikut lawan hingga kena kartu merah pada menit ke-42. Kemudian, Indonesia juga hanya kebobolan pada menit ke-63 melalui tendangan penalti Bjorn Kristensen seusai Dony Tri Pamungkas dianggap melakukan handball di kotak terlarang.
"Kalau ditanya, saya maunya (Indonesia) menang lawan Myanmar, menang lawan Laos, dan menang lawan Filipina. Kalau ada kalah lawan Vietnam, ya wajar tim muda. Kalau nanti kita sudah berikan terbaik hingga semifinal lalu kalah, tidak apa-apa karena sudah berjuang beri terbaik," ujar Erick yang menyaksikan langsung laga di Stadion Manahan bersama mantan presiden RI, Joko Widodo.
"Sejak awal sudah saya bilang di AFF ini kita targetnya berikan yang terbaik. Kalau bicara berikan yang terbaik, harusnya dengan pelatih dan pemain ini bisa minimal lolos semifinal Piala AFF. Jadi di sisi ini, tentu PSSI akan lakukan evaluasi,” tambahnya.
Baca juga: Ferarri Dikartu Merah, Garuda Tersingkir dari Piala AFF
Berbeda dengan negara peserta lain yang tampil dengan mengombinasikan pemain senior-junior, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong memilih membawa para pemain muda dengan rata-rata usia 20,9 tahun di Piala AFF 2024. Untuk pemain tertuanya terdapat Asnawi Mangkualam Bahar yang berusia 25 tahun, sedangkan Arkhan Kaka menjadi pemain termuda karena berumur 17 tahun.
Menurut Erick, dibawanya para pemain muda itu memang sengaja dilakukan untuk sekaligus mempersiapkan skuad di SEA Games 2025 yang bakal berlangsung di Thailand pada 9-20 Desember tahun depan. Tapi, kegagalan ke semifinal Piala AFF 2024 tetap dinilainya bukan hasil baik, dan perlu ada evaluasi menyeluruh atas tren negatif tersebut, terutama untuk pelatih Shin Tae-yong.
"Timnas ini diproyeksikan ke SEA Games 2025, sekaligus untuk mempertahankan medali emas. Karena tidak berhasil ke semifinal ajang ini yang kurang lebih persaingannya sama dengan SEA Games, artinya banyak hal harus segera dibenahi. Waktunya masih cukup. Setahun lagi. Jadi berbenahlah, terutama pelatih juga harus evaluasi," tutup Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
