Suasana di area Corniche di Doha. (Foto: AFP/Anne-Christine Poujoulat)
Suasana di area Corniche di Doha. (Foto: AFP/Anne-Christine Poujoulat)

Apes, Reporter Piala Dunia 2022 Jadi Korban Pencurian saat Siaran Langsung di Qatar

Friko Simanjuntak • 22 November 2022 09:53
Doha: Preseden buruk kembali terjadi di Qatar. Seorang reporter televisi jadi korban pencurian saat tengah melakukan siaran langsung untuk melaporkan suasana Piala Dunia 2022.
 
Dominique Metzger, seorang reporter wanita dari stasiun Televisi Argentina, TN, mengalami nasib apes ketika tengah melakukan siaran langsung di area Corniche di Doha. Saat tengah menyampaikan laporannya secara live, Metzger kehilangan uang, kartu kredit, serta beberapa dokumen lain yang tersimpan di tas tangannya.
 
Ini bukan perampokan dengan kekerasan. Para pencuri melakukan aksinya secara diam-diam ketika Metzger tengah fokus melakukan siaran langsung. Metzger baru menyadari bahwa dirinya jadi korban pencurian saat akan membeli air mineral. Ia terkejut karena uang yang disimpan di dalam tasnya sudah raib.

Dia kemudian pergi ke polisi untuk melaporkan pencurian tersebut dan mendokumentasikan pengalamannya di fitur stories akun Instagram-nya untuk dilihat oleh 261.000 pengikutnya.
 
"Jangan khawatir, aku baik-baik saja," kata Dominique kepada para pengikutnya.
 
"Saya mengalami situasi yang kita bicarakan sepanjang waktu: hal yang berbeda adalah terjadi di sini (Doha), yang mereka katakan adalah tempat teraman. Kami berada di sini, di tempat yang indah ini, tetapi beberapa jam yang lalu penuh dengan orang. Ini adalah pencurian, sama sekali bukan kekerasan," lanjutnya seperti dikutip Sportbible.
 
Dominique kemudian membuat laporan pencurian tersebut ke kantor polisi terdekat, namun ia baru mengetahui bahwa di Qatar ia harus membuat laporan di sektor khusus wanita. Sementara untuk laki-laki ada juga sektor khusus pengaduan untuk laki-laki.
 
Saat bertemu dengan petugas wanita (polwan), Metzger semakin dibuat terkejut dengan tanggapan sang polwan terkait laporan pencurian yang dialaminya. Bukannya langsung bergerak cepat mencari pelaku, polwan itu justru bertanya terkait hukuman apa yang diinginkannya kepada si pelaku.
 
"Saya pergi ke kantor polisi dan saat itulah perbedaan budaya dimulai," jelasnya.
 
"Polwan itu berkata kepada saya, 'Kami memiliki kamera berteknologi tinggi di mana-mana dan kami akan menemukan dia [pencuri] dengan deteksi wajah. Apa yang Anda ingin sistem peradilan lakukan ketika kami menemukannya?'
 
"Keadilan apa yang Anda inginkan? Hukuman apa yang Anda ingin kami berikan kepadanya? Apakah Anda ingin dia dihukum lima tahun penjara? Atau apakah Anda ingin dia (pelaku) dideportasi?"
 
"Mereka bersikeras menanyakan hukuman apa yang saya inginkan, yang bisa saya putuskan. Tapi tidak, saya mengatakan bahwa saya ingin barang-barang saya kembali. Saya tidak ingin menempatkan diri saya sebagai pengadil. Dia (Polwan) membuatku merinding, karena dia terlihat sangat kuat bagiku," tutur Metzger.
 
Pencurian yang dialami Dominique Metzger pada upacara pembukaan Piala Dunia 2022 kemarin, semakin memperburuk imej Qatar sebagai tuan rumah. Isu keamanan dan kenyamanan yang dijanjikan pemerintah Qatar semakin dipertanyakan. Sebelumnya, banyak pengunjung juga mengeluhkan soal fasilitas di penginapan mereka yang tidak memiliki AC, bahkan tidak ada fasilitas pendukung lain seperti air mineral hingga pasta dan sikat gigi.
 

 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan