Suasana jumpa pers PSSI di media center SUGBK. (Foto: Dok.PSSI)
Suasana jumpa pers PSSI di media center SUGBK. (Foto: Dok.PSSI)

Alasan Erick Thohir Tolak Wasit Kuwait untuk Pimpin Laga Timnas Indonesia

Kautsar Halim • 17 September 2025 14:26
Jakarta: Ketum PSSI, Erick Thohir, menyebutkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat protes secara resmi kepada FIFA terkait penunjukan wasit asal Kuwait yang bakal memimpin laga Timnas Indonesia di putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober mendatang.
 
Menurut Erick, surat protes itu dikirimkan karena Kuwait yang menjadi negara asal wasit tersebut masih berada di kawasan yang sama dengan Arab Saudi dan Irak yang menjadi lawan Timnas Indonesia. Jadi, penunjukkan wasit tersebut dinilainya berpotensi mempengaruhi objektivitas pertandingan.
 
"Kemarin, sekjen sudah mengirimkan surat resmi juga ke FIFA dan saya juga akan mengirimkan surat resmi ke AFC mengenai penunjukan wasit sekarang. Yang ternyata wasitnya dari negara regional yang sama dari Kuwait," kata Erick dalam jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Thom Haye Ungkap Alasan Tolak Salaman dengan Pemain Lebanon
 
Indonesia, Arab Saudi, dan Irak berada di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada 9 Oktober pukul 00.15 WIB (20.15 waktu setempat), dilanjutkan dengan melawan Irak pada 12 Oktober pukul 02.30 WIB (22.30 waktu setempat). Dua pertandingan ini sama-sama dimainkan di King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi.
 
PSSI, kata Erick, berharap penunjukan wasit yang memimpin kedua laga tersebut agar lebih netral dan bukan berasal dari negara-negara Timur Tengah. Ia menyarankan pihak terkait dapat mempertimbangkan wasit asal Australia atau negara-negara di Eropa.
 
"Nah, kita lagi coba melobi ya kalau bisa wasitnya dari tempat yang lebih netral seperti Australia, Jepang, China atau bahkan dari Eropa. Ya, kita lihat hasilnya," jelas Erick.
 
Menteri BUMN itu menyebut, satu bulan menjelang dua pertandingan krusial untuk tiket ke Piala Dunia 2026 itu, "Memang tekanan terus tinggi" untuk Indonesia. Oleh karena itu, dari PSSI, pihaknya terus mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang dapat mengganggu persiapan tim Garuda.
 
Erick kemudian menyebut bahwa gangguan-gangguan eksternal kepada Indonesia telah dirasakan sejak lama, termasuk dari batalnya Kuwait menjadi lawan Skuad Garuda di Surabaya pada awal September lalu.
 
"Uji coba kita kemarin sempat tidak terjadi. Banyak hal juga tadi saya dapat informasi ketika kita bermain di sana juga pengawalannya tidak ada. Bahkan telat ke lapangan sampai waktu yang berlebihan," kata Erick.
 
"Nah ini yang kami coba membuat tim advance sudah kami kirim kemarin hotelnya pun kami memilih hotel yang tidak disiapkan oleh Panitia. Ini bagian-bagian kita menjaga X-factor supaya tim kami bisa lebih fokus di sana," tambahnya
 
"Suporter kita juga dibatesin sangat kecil padahal kita tahu kalau main di Saudi kan penduduk kita juga banyak," lanjut Erick.
 
Kendati telah mengalami beberapa kerugian, Erick menyebut ada satu hal menguntungkan jelang dua laga tersebut. Hal ini adalah adanya pemutihan kartu kuning, yang membuat seorang pemain yang misalnya semula akan absen di putaran keempat karena mendapatkan kartu kuning di putaran ketiga, bisa tampil.
 
"Soal kartu kuning yang tadinya kartu kuning itu berlanjut ternyata kemarin diputuskan kartu kuning hilang. Nah, kita lagi hitung jangan-jangan lebih untungkan orang daripada kita," tutup Erick.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan