Slovakia yang lolos ke fase knockout dalam dua putaran final Euro sebelumnya, mengalahkan Polandia pada laga pembuka sebelum takluk kepada Swedia, jarang sekali mengancam gawang kedua lawannya itu.
Tarkovic sadar bakal didikte Spanyol. Tak banyak yang dia minta dari skuadnya, kecuali bertransisi cepat dari bertahan menjadi menyerang, begitu ada kesempatan, dan memainkan bola selama mungkin untuk merusak ritme Spanyol.
Fakta Spanyol tidak klinis dan ini bakal membuat pemain-pemainnya makin tertekan bisa menguntungkan Slovakia. Pada dua laga terdahulu, Spanyol mungkin masih tak apa seri sehingga tekanan untuk menang tidak sebesar saat ini. Dan tekanan yang terlalu besar bisa merusak irama permainan Spanyol.
Slovakia bisa melihat hal ini celah untuk memetik poin. Namun mereka tak mau gegabah dalam menaksir kemampuan Spanyol memenangkan lagi hanya karena tak berhasil dalam dua laga sebelumnya.
“Semua orang terkejut (oleh awal lamban Spanyol) tetapi itu tak berarti apa-apa bagi kami. Jika kami ingin lolos maka kami memerlukan sesuatu dari pertandingan ini,” kata kapten Marek Hamsik yang mengisyaratkan Slovakia bakal mengandalkan pertahanan.
Head to Head
Spanyol bermain imbang seri 0-0 melawan Swedia dan seri 1-1 versus Polandia, sedangkan Slovakia menang 2-1 atas Polandia tetapi kalah 0-1 dari Swedia.
Kedua negara sudah enam kali bertemu dan semuanya terjadi pada pertandingan kompetitif. Terakhir kali bertemu dalam kualifikasi Euro 2016 pada 5 September 2015 ketika Spanyol menang 2-0. Sedangkan yang pertama terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 1998 ketika Spanyol menang 4-1.
Ini kedua kali berturut-turut Slovakia mengikuti Euro setelah debut pada Euro 2016 di mana mereka mencapai 16 besar. Catatan Slovakia dalam putaran final Euro adalah 2 menang, 1 seri, dan 3 kalah.