Domenicali berharap Mercedes tidak menaruh dendam atas keberhasilan Red Bull menjuarai F1 2021 yang dianggap penuh dengan intrik.
Seperti diketahui, kemarahan Mercedes memuncak ketika laga terakhir GP Abu Dhabi berjalan. Persaingan di penghujung lap menjadi penyebab terbesar kekecewaan pembalap Lewis Hamilton dan CEO Mercedes Toto Wolff.
Situasi ini berimbas pada hubungan Toto Wolff selaku bos Mercedes dengan orang nomor satu di tim Red Bull, Christian Horner. Tensi panas keduanya bahkan sempat tersaji ketika konferensi pers FIA beberapa waktu lalu.
Maka dari itu, Domenicali menilai promotor F1 memiliki pekerjaan rumah untuk meredam dampak buruk dan potensi-potensi persaingan kotor yang kemungkinan terjadi musim depan.
"Kami memiliki banyak keraguan dan harus segera menghadapinya. Kami memiliki masalah yang harus kami kelola. Kami harus mengevaluasi secara kontinu hubungan antara Red Bull dan Mercedes. Untuk menghindari masalah pribadi yang kemudian bersinggungan sehingga tidak ada manfaatnya," tutur Domenicali dikutip dari Autosport, Kamis, 23 Desember 2021.
Meski Mercedes batal mengajukan banding soal pelanggaran regulasi FIA, namun tidak bisa dipungkiri masih ada kekecewaan besar di kubu Mercedes terhadap kinerja otoritas balap dunia tersebut.
"Kami sudah berbicara dengan Presiden FIA. Kami membahas tentang prioritas masalah (Mercedes dengan Red Bull) dan ada banyak yang harus dihadapi," ungkap Domenicali.
Menurut Domenicali, dengan kedatangan Sulayem sebagai Presiden FIA yang baru, bakal ada perubahan besar di FIA.
"Dengan pergantian kepresiden di FIA, mungkin juga ada perubahan keseimbangan di dalam FIA. Menurut kami itu akan memiliki peran yang sangat mendasar," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News