Salah satu teknologi yang bakal mereka gunakan di sana adalah komponen energy recovery system (ERS). Teknologi ini punya tugas sebagai penambah tenaga atau boosting saat berakselerasi di trek lurus. Prosesnya adalah memanfaatkan energi pengereman dan mengubahnya menjadi energi listrik atau kinetik.
Energi ini kemudian disimpan dalam baterai penyimpanan dan digunakan kembali untuk menambah performa mobil di trek lurus di lap berikutnya. Tapi teknologi yang dipasok Renault sedikit ketinggalan, karena dirasakan tenaga yang keluar dari komponen ERS itu tak sebesar performa mesin rival di F1. Sehingga mereka menciptakan ERS generasi kedua yang lebih mutakhir.
Sayangnya, Renault ogah mengumbar detail yang mereka perbaiki di komponen tersebut. Namun manufaktur otomotif asal Perancis ini menegaskan bahwa pengembangan ERS merupakan hasil kerja sama dengan Infiniti. Infiniti merupakan merek otomotif asal Jepang yang berada di bawah grup besar afiliasi Renault dan Nissan.
Jelas mesin dengan komponen ERS baru ini bakal mereka pasok untuk tim konsumen mereka di F1. Mereka adalah tim Red Bull Racing dan Toro Rosso. Sehingga ada harapan melihat ketiga tim ini bisa tampil kompetitif. Semoga saja!
Baca juga:
Regulasi Baru F1 2017, Mampukah Lebih Cepat 5 Detik?
Regulasi Teknis Berubah, Buat Alonso jadi Optimis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News