Kenyataannya, bahwa tunggal putra negeri jiran itu hanya mengandalkan Lee Chong Wei yang sudah tak lagi muda untuk bersaing di percaturan bulu tangkis dunia.
Hendrawan yang belum lama ini ditunjuk sebagai staf pelatih untuk membantu pelatih utama, Rashid Sidek mengungkapkan bahwa untuk menggantikan pemain sekelas Chong Wei membutuhkan waktu.
"Tidak mungkin untuk membuat pemain tunggal putra kelas dunia dari skuat yang ada saat ini dalam waktu dekat. Anda hanya tidak bisa terburu-buru menjadikan itu, tidak ada hal seperti sukses instan," ujar Hendrawan yang merupakan mantan pemain nasional Indonesia itu.
Peraih medali perak Olimpiade Sydney 2002 dan emas di Asian Games 1998, Bangkok, ini kemudian menilai bahwa masalah yang dihadapi Malaysia juga dialami oleh Indonesia dan Denmark.
"Malaysia bukan satu-satunya negara yang menghadapi masalah ini (kurangnya kualitas di tunggal putra). Seperti yang Anda lihat, Indonesia dan Denmark sedang berjuang untuk menemukan pengganti Taufik Hidayat dan Peter Gade," lanjut Hendrawan yang pernah menjadi Juara Dunia 2001 ini.
Malaysia memliliki pebulutangkis seperti Iskandar Zulkarnain Zainuddin dan Goh Soon Huat serta yang lebih muda seperti Soong Joo Ven dan Soo Teck Zhi yang semuanya masih dalam proses pematangan.
"Berikan pemain pemuda beberapa waktu. Saya percaya bahwa dengan bimbingan yang benar, mereka akan meraih hasil bagus. Untuk saat ini, tidak bisa diharapkan seseorang untuk muncul dan berhasil seperti (Lee) Chong Wei dengan segera," tambahnya.
"Soon Huat dan Iskandar memiliki ujian besar di (Incheon) Asian Games bulan ini ... mari kita lihat bagaimana kelanjutannya," Pungkasnya. (The Star/Satria Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News