Sebelumnya, BWF menetapkan lima level teratas adalah BWF Tournaments yang terdiri dari olimpiade dan kejuaraan dunia, di level dua ada turnamen super series premier dan super series final, dilanjutkan dengan turnamen super series di level ketiga, serta turnamen grand prix gold dan grand prix masing-masing di level keempat dan kelima.
Mulai 2018, ada pergeseran level. Sebagai contoh turnamen level super series premier akan turun ke level ketiga. Di level kedua bakal ada satu kategori yang levelnya lebih tinggi dari super series premier.
Meskipun nama level turnamen ini belum diumumkan secara resmi oleh federasi bulu tangkis dunia itu, banyak kalangan bulutangkis menyebutnya dengan turnamen level premier of premier.
Yang menjadi acuan turnamen itu berada di level premier of premier adalah jumlah hadiah prize money minimum satu juta Dollar Amerika Serikat, pemilihan tuan rumah kejuaraan level super elite ini juga dilihat dari fasilitas dan sarana pertandingan, pelayanan panitia pelaksana kepada negara peserta, dan pemilihan hotel.Klik di sini: Nadal Ciptakan Final Idaman Kontra Federer
“Saat ini masih diadakan bidding, negara mana yang akan berhak untuk menjadi penyelenggara turnamen level dua ini. Kemungkinan hasil bidding akan diumumkan Maret 2017. Nantinya akan ada tiga negara yang berhak menjadi penyelenggara turnamen level kedua,” ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI.
“Indonesia tentunya juga mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah kejuaraan level dua ini. Dari segi jumlah prize money, kami sudah memenuhi syarat, di mana bahkan mulai tahun ini turnamen super series premier kita menawarkan hadiah sebesar satu juta Dollar AS,” tambahnya.
“Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia Open Super Series Premier juga menjadi salah satu turnamen percontohan bagi negara-negara lain dan kita mendapat pengakuan dari BWF. Di mana kita berhasil menggabungkan sport dan entertainment,” sambung Rudy.
Selain dari segi hadiah yang lebih tinggi, kejuaraan level dua ini juga memiliki poin yang lebih tinggi. Hal ini sangat menarik, terutama bagi pemain-pemain elite. Di level super series premier, pemain dengan peringkat 10 besar dunia wajib untuk hadir. Lalu bagaimana di level premier of premier?
“Kita tunggu saja hasil bidding, nanti akan dijelaskan juga ketentuan turnamennnya, seperti jumlah poin, siapa yang wajib hadir, jadwal pertandingan dan sebagainya. Yang pasti, persaingan akan lebih ketat di level ini,” jawab Rudy kepada Badmintonindonesia.org.
Pemain-pemain top dalam setahun wajib mengikuti lima turnamen super series premier, super series final serta kejuaraan kontinental seperti kejuaraan Asia, Eropa dan sebagainya. Belum lagi kejuaraan-kejuaraan yang sudah pasti diincar pemain-pemain elite seperti olimpiade dan kejuaraan dunia.Klik di sini: Indonesia Menempatkan 5 Wakilnya pada Babak Semifinal
Mereka juga tentunya juga punya kewajiban untuk turun membela negara masing-masing di kejuaraan beregu Piala Sudirman, Piala Thomas serta Piala Uber.
Berikut rencana susunan level turnamen internasional bulutangkis periode 2018 – 2021:
Level 1 : olimpiade, kejuaraan dunia, final super series
Level 2 : nama kejuaraan masih dalam proses penetapan – tiga negara penyelenggara (prize money minimal satu juta Dollar AS)
Level 3 : super series premier – lima negara penyelenggara (prize money minimal 700 ribu Dollar AS)
Level 4 : super series – tujuh negara penyelenggara (prize money minimal 250 ribu Dollar AS)
Level 5 : grand prix gold (prize money minimal 150 ribu Dollar AS)
Video Susi Susanti: Butuh Kerja Keras untuk Kembalikan Kejayaan Bulutangkis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News