Jakarta: Pelatih kepala ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi menyebut duo Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mulai menunjukkan peningkatan performa. Duo yang saat ini tengah menduduki peringkat lima Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) bahkan diyakini bisa menyamai pencapaian pasangan nomor satu dunia yang juga asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Fajar/Rian menunjukkan performa yang signifikan, setidaknya hingga memasuki pertengahan tahun 2019. Dari serangkaian turnamen yang sudah dilakoni, mereka tampil cukup konsisten.
Pada ajang All England dan Malaysia Open, Maret kemarin, Fajar/Rian sukses menjejakkan kakinya di babak semifinal. Pada bulan yang sama, mereka juga sukses merengkuh gelar Swiss Open 2019. Teranyar, Fajar/Rian melangkah ke babak perempat final Singapura Open sebelum disingirkan Marcus/Kevin.
Baca: Penjelasan Pelatih Soal Penurunan Performa Marcus/Kevin
Herry IP tampak tidak terkejut melihat peningkatan performa yang ditunjukkan Fajar/Rian. Ia mengaku sudah melihatnya sejak keduanya sukses melaju ke final Asian Games 2018, meski akhirnya harus puas hanya mendapatkan medali perak karena kalah dari Duo Minions.
Menurut Herry, Fajar/Rian secara teknik memang sudah cukup mumpuni untuk bisa menjadi pasangan yang disegani, seperti halnya Marcus/Kevin. Hanya saja, kematangan mereka dalam bermain, terutama bagaimana mengatasi tekanan masih harus dibenahi.
"Dari dulu mereka ingin juara. Cuma mengatur di lapangannya belum bisa, masih mau buru-buru. Itu ciri-ciri pemain muda. Kalau pemain senior lebih tenang. Mental juara di lapangannya belum ada," kata Herry kepada wartawan, Selasa, 16 April 2019.
Herry berharap, baik Fajar/Rian terus memerbaiki performa, terutama mengatur emosi. Harapannya, andai dipilih PBSI untuk mendampingi Marcus/Kevin tampil di Olimpiade 2020 nanti, keduanya bisa cukup diandalkan untuk meraih prestasi.
"Kalau sekarang sudah ada (mental juara). Saya berharap kalau mereka lolos ke Olimpiade, itu matangnya akan di sana. Sesuai usia dan kemajuan mereka" lanjut dia.
Baca juga: Pebulutangkis Pelatnas Pulang Kampung Demi Ikut Pencoblosan
"Fajar/Rian kelihatan lebih matang karena sudah lebih sedikit errornya. Kalau dulu itu error banget. Meski masih ada, tapi persentasi errornya sudah berkurang banyak. Sekarang pedenya meningkat, lawan siapa saja enggak terlalu khawatir," imbuhnya.
Indikasi lain yang menunjukkan kematangan Fajar/Rian, menurut Herry, adalah kesuksesan mereka mengalahkan Marcus/Kevin di babak perempat final Malaysia Open 2019 lalu. Saat itu, Fajar/Rian mampu mengontrol emosinya dengan baik sehingga bisa mengakhiri catatan buruk atas Marcus Kevin.
"Itu (Malaysia Open) ibaratnya pecah telur untuk Fajar/Rian. Itu pertama kalinya mereka lewatin tembok (Marcus/Kevin). Untuk saya sebagai pelatih senang dengan hal itu, bahwa ada terobosan dan kemajuan bagi Fajar/Rian," tandasnya.
Sebelum berduel di babak perempat final Malaysia Open 2019 lalu, Fajar/Rian tidak pernah mampu mengalahkan Marcus/Kevin dalam tiga kali pertemuan, yakni di ajang Indonesia Open 2018, Asian Games 2018 dan Indonesia Masters 2019.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: ?Petuah Van Gaal untuk Masa Depan Kapten Ajax
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
