Begitu pun di sektor ganda putri kala ia berpasangan dengan Wang Xiaoli dan Tang Jinhua. Tidak dimungkiri, menjadi tumpuan negara pada akhirnya membuat dirinya tertekan. Karena beban itu pula, ia yang gagal ke final Olimpiade 2016 Rio de Janeiro sempat menangis. Olimpiade ialah turnamen resmi internasionalnya yang terakhir sebelum ia resmi memutuskan pensiun.
"Bertahun-tahun sebagai pemain tim nasional saya sudah merasakan berbagai tekanan, apalagi kalau kalah bermain. Karena itu, sekarang setelah pensiun dari tim nasional, saya sudah saatnya menikmati hidup," kata Ma Jin.
"Kalah dan menang bukan lagi masalah. Yang penting saya bermain bulu tangkis dengan gembira dan membawa kegembiraan untuk yang menonton," ungkap pemain 28 tahun itu seusai ia dan Gloria Emanuelle Widjaja, yang menjadi wakil tim putri Djarum Kudus, kalah 21-19, 8-21, dan 19-21 dari Riko Imai/Nao Ono (Kumamoto Saishunkan) pada fase grup Djarum Superliga Badminton 2017, kemarin.
Ma Jin mengaku memang sudah jarang berlatih sejak pensiun. Ia disibukkan dengan berbagai kegiatan di bidang pengembangan olahraga di negerinya bersama atlet-atlet Tiongkok.
Ia juga mengatakan kemungkinannya kembali tampil di lapangan bulu tangkis internasional sebagai pebulu tangkis profesional sangat kecil. Namun, ia langsung tertarik untuk mengikuti Superliga di Indonesia saat ditawari PB Djarum.
"Saya sering bertanding di Indonesia dan di sini suporternya luar biasa. Tak ada alasan untuk menolaknya," kata Ma Jin.
Video: Karolina Pliskova Juara Usai Atasi Wozniacki 2 Set
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
