Agung mengatakan bahwa pelepasan tim bulutangkis ke All England ini adalah tradisi baru yang ia coba ciptakan untuk memberi suntikan semangat kepada atlet-atlet yang bertanding.
“Jadi hari ini kita membuka tradisi baru di PBSI yaitu melepas tim nasional bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di All England 2021," kata Agung kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
“Kita menganggap All England ini adalah ajang yang prestisius. Oleh karena itu kita menurunkan tim terbaik yang kita miliki," tambahnya
"Sebanyak 12 atlet ditambah dengan pelatih dan ofisial yang dipimpin oleh manajer tim Ricky Soebagdja, dengan pertimbangan dia pernah menjuarai All England dua kali bersama Rexy Mainaky di tahun 1995 dan 1996," sambungnya.
“Kita memahami betul situasinya, bahwasanya ini adalah situasi yang sangat demanding karena turnamen dan persiapannya dalam kondisi pandemi covid-19," jelas Agung.
"Bahkan sekarang dalam serangan pandemi gelombang kedua yang lebih ganas sebenarnya,” tutur sang nakhoda organisasi tepok bulu nasional yang pada Selasa (9/3) menerima gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta.
"Namun, tadi sudah ditekankan bahwa ini bukan alasan bagi teman-teman yang akan dikirim ke sana. Baik pelatih, ofisial dan khususnya para atletnya untuk tidak menunjukkan performa yang terbaik karena mereka tidak hanya sedang berlaga di level internasional, mengadu ketangguhan, kemampuan maupun profesionalismenya tapi di pundak mereka ada nama bangsa ini yang dibawa dan dipertaruhkan," papar Agung.
Sementara itu, Manajer tim All England 2021, Ricky Soebagdja menyatakan bahwa tim yang berkekuatan 12 atlet dan 10 pelatih serta ofisial sudah siap tempur. “Kami siap berangkat, bertanding dan meraih prestasi terbaik," ucap Ricky di laporannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News