Jojo mengakui bahwa dirinya belajar banyak dari kemenangan Prannoy atas kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting. Karena itu, ia mengurangi agresivitas serangan dan fokus dengan penempatan bola.
Prannoy yang merupakan non unggulan di luar dugaan mampu menyingkirkan Ginting di fase semifinal. Kala itu, Prannoy menang lewat rubber game 21-19, 19-21, dan 21-18.
"Awal strateginya kurang lebih sama dengan kemarin saat melawan Srikanth, saya mencoba menjauhkan bola dari jangkauannya dulu," kata Jojo.
"Saya belajar dari Ginting kemarin ketika menyerang terus, malah dia lebih nyaman mainnya. Ketika ada kesempatan baru menyerang," urainya.
Tak hanya mengakhiri puasa gelarnya, Jojo juga mengakhiri puasa gelar tunggal putra Indonesia di ajang Swiss Open setelah terakhir kali juara pada 20 tahun lalu. Kala itu, Marleve Mainaky berhasil meraih gelar juara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News