Manajer tim bulu tangkis junior Indonesia Susy Susanti mengatakan Indonesia tak tampil begitu buruk. Ia merujuk pada penampilan pemain tunggal putri junior, Gregoria Mariska Tunjung.
Bermain di pertandingan kedua, Gregoria mengalahkan Han Yue dua game langsung, 21-17 dan 21-17. Kemenangan Gregoria sempat menyamakan kedudukan 1-1 dan menumbuhkan asa Indonesia.
"Gregoria tampil baik dan maksimal," ujar Susy usai pertandingan.
Namun, di tiga pertandingan lain Indonesia seolah bermain dengan anti-klimaks. Ganda putra junior Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Adnan Maulana yang main melawan ganda Tiongkok Fan Quiyue/Wang Chang kalah dengan skor 13- 21, 21-18 dan 15-21.
Tunggal putra junior Indonesia Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu ditekuk tunggal putra junior Tiongkok Yupeng Bai dengan skor 21-16, 15-21, dan 13-21.
Pemain ganda putri Indonesia Jauza Fadila Sugiarto/Ribka Sugiarto yang main di pertandingan keempat kalah dari ganda putri junior Tiongkok, Liu Xuanxuan/Yuting Xia. Jauza/Ribka kalah dua game langsung 9-21 dan 15-21.
Baca juga: Tekanan Jadi Faktor Kekalahan Jauza/Ribka di Babak Penentu
Melihat hasil tersebut, Susi menilai timnya bermain cukup merepotkan Tiongkok. Dua nomor di antaranya harus dilangsungkan hingga rubber game. Menurut dia kekalahan timnya lebih pada menurunnya fokus dan konsentrasi pemain.
"Saat unggul, pemain kita tidak terus menekan tapi terbawa permainan lawan. Harusnya jangan kasih lawan kesempatan menyerang. Stamina, konsentrasi, keyakinan, dan keberanian pemain menurun," ungkapnya.
Dengan kekalahan Indonesia, praktis Tiongkok berhak melaju ke babak semifinal. Tiongkok diperkirakan bersua Jepang di babak semifinal.
Sementara itu, Indonesia masih berkesempatan berlaga memperebutkan peringkat 5-8. "Targetnya posisi terbaik lah," pungkas Susy.
Video: Prestasi Owi-Butet Jadi Motivasi Pasangan Praveen-Debby
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News