Pemain ganda putri Indonesia Jauza Fadila Sugiarto/Ribka Sugiarto yang main di pertandingan keempat kalah dari ganda putri junior Tiongkok, Liu Xuanxuan/Yuting Xia. Di babak penentuan itu, Jauza/Ribka kalah dua game langsung 9-21 dan 15-21.
Jauza mengaku merasakan tekanan besar bermain di pertandingan penentu. Alhasil, tekanan itu membuat mereka jadi kesulitan berkonsentrasi dan akhirnya harus menelan kekalahan.
"Terbebani sih di awal main, apalagi mainnya di babak penentu," ujar Jauza ditemui usai kekalahan dari Tiongkok.
Dalam pertandingan, Jauza/Ribka berada di bawah tekanan hampir sepanjang pertandingan. Sampai-sampai mereka tak bisa mengembangkan permainan.
Pada game kedua mereka sebetulnya mulai menemukan ritme permainan. Namun, itu berlangsung lama dan mereka terus terserang dan berakhir dengan kekalahan.
Kekalahan ini menjadi yang kesekian kalinya didapat Jauza/Ribka dari Liu/Yuting. Sebelumnya, mereka juga tumbang dari ganda putri junior Tiongkok itu di ajang Asian Junior Championship 2017.
"Memang pernah bertemu, saat itu kalah juga," katanya.
Baca juga: Indonesia Sudah Siapkan Strategi Khusus Menjamu Tiongkok
Ribka juga merasakan ketegangan saat permainan. Bahkan, di beberapa kesempatan di dalam pertandingan sempat terjadi benturan dengan Jauza.
Ia beralasan kekurang-kompakan itu tak lepas dari belum lamanya mereka dipasangkan. "Baru beberapa bulan dipasangkan. Masih baca-baca karakter masing-masing biar lebih kompak," ungkapnya.
Usai gugur di sektor beregu, mereka berharap bisa tampil lebih baik di nomor perorangan. "Inginya di nomor perorangan tampil bagus dan maksimal," pungkasnya.
Video: Bincang Spesial dengan Karl-Heinz Riedle
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News