Selepas Asian Games 2018, euforia olahraga belum selesai di kalangan masyarakat Asia. Indonesia masih akan menjadi tuan rumah bagi Asian Para Games yang bakal digelar mulai 6-13 Oktober di Jakarta.
Selama delapan hari tersebut, sejumlah 568 medali emas akan diperebutkan dari 18 cabang olahraga. Jumlah emas tersebut memang lebih banyak dari Asian Games 2018, sebab Asian Para Games memainkan lebih banyak nomor cabor.
Baca juga: Asian Para Games 2018: 41 Negara, 18 Cabor & 568 Emas Diperebutkan
Dari cabor para-atletik, atlet andalan Indonesia adalah Setyo Budi Hartanto. Atlet berusia 32 tahun tersebut kini menduduki peringkat lima dunia para-atletik.
Setyo menekuni nomor cabor lompat tinggi dan lompat jauh. Ia pernah memenangkan medali emas ASEAN Para Games 2005 di Manila dan empat medali perak di ASEAN Para Games 2011 Surakarta.
Berlanjut ke cabor para-bersepeda, ada atlet berprestasi Muhammad Fadli. Ia merupakan mantan pembalap motor kelas Supersport 600cc yang mengalami cedera kaki pada Juni 2015.
Meskipun kakinya diamputasi, tak menyebabkan Fadli menghentikan semangat balapannya. Ia beralih ke olahraga para-bersepeda dan sempat membawa nama Indonesia pada Para-Cycling Asia 2017 di Bahrain.
Baca juga: Yang Dirindukan Eko Yuli dari Wisma Atlet
Untuk cabor para-powerlifting Indonesia punya andalan Ni Nengah Widiasih. Teranyar, atlet wanita asal Bali tersebut meraih medali perunggu pada Para-Olympic 2016 Rio de Janeiro.
Sebelumnya, ia juga sempat memenangkan perunggu di kejuaraan dunia di Dubai 2014 dan perak di Asian Para Games 2014 Incheon.
Satu lagi atlet unggulan terdapat pada cabor para-tenis meja. Adalah David Jacobs yang saat ini menduduki urutan ke-10 dunia para-tenis meja.
Prestasi David sudah tidak dipertanyakan lagi di cabor yang digelutinya. Pada Asian Para Games 2010 Guangzhou, ia memenangkan medali perunggu dan tujuh medali emas pada ASEAN Para Games 2011 di Surakarta.
Video: Taufik Hidayat: Atlet Jangan Money Oriented
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News