()

Kepada Polri dan TNI Kita Angkat Topi

16 Januari 2016 09:26
HANYA berselang satu hari setelah insiden pengeboman dan penembakan di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), suasana di Ibu Kota kembali normal. Kesan bahwa warga Jakarta terguncang dan menarik diri dari aktivitas akibat insiden yang menewaskan 5 teroris dan 2 warga sipil itu sama sekali tidak terlihat.
 
Aktivitas di berbagai sektor perekonomian terlihat tetap bergairah. Pergerakan indeks harga saham gabungan bahkan dibuka menguat. Begitu pula dengan nilai rupiah yang ditransaksikan terhadap dolar Amerika Serikat. Kondisi yang teramat kondusif itu tentu tidak akan hadir apabila aparat keamanan gagal menangani 'konser' yang dilaporkan dikendalikan serta dibiayai langsung oleh jaringan Islamic States (IS) di Suriah tersebut.
 
Dari layar kaca, secara live ataupun melalui saluran-saluran internet, masyarakat dan bahkan dunia dapat menyaksikan bagaimana aksi aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia menumpas aksi teror. Kesigapan, kecermatan, dan kecepatan mereka sangat terlihat sehingga situasi tak perlu waktu berlama-lama untuk mengendalikan situasi.
 
Dengan kerja sama kompak dan penuh determinasi, Polri-TNI langsung menumpas tuntas di tempat kejadian, membuat teroris terlihat bodoh dan tidak berdaya. Harus diakui dan dinyatakan bahwa kinerja aparat dalam insiden Thamrin sangat excellent. Mereka membuat teroris mati kutu, gagal menyemayamkan rasa takut. Jika dibandingkan dengan operasi penumpasan terorisme sejenis di luar negeri, kita pun patut bangga. Sebagai contoh, dalam penumpasan teror bom di Bangkok, Thailand, tahun lalu, polisi setempat membutuhkan waktu 11 hari, dari 17-28 September 2015. Demikian pula penumpasan teror di negara-negara lain, yang membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
 
Dalam insiden Thamrin, operasi oleh aparat keamanan kita tergolong sangat cepat. Sejak insiden meletus hingga kondisi pulih normal seperti sedia kala hanya dibutuhkan waktu total 5 jam.
 
Bukan hanya itu, operasi penumpasan teroris oleh aparat kita juga sangat meminimalkan jumlah korban dari masyarakat sipil. Korban jiwa bahkan jauh lebih banyak yang berasal dari pelaku teror bom dan penembakan, teroris 5 dan masyarakat sipil 2.
 
Kinerja itulah yang membuat publik cepat merasa aman dan nyaman kembali. Teror yang bertujuan menebar kecemasan dan paranoid berbuah olok-olok, dan bahkan parodi tentang kekonyolan teroris.
 
Itulah indikasi bahwa publik merasa percaya aparat keamanan kita teramat bisa diandalkan untuk menumpas aksi sejenis, kapan pun dan di mana pun itu terjadi. Karena itu, kita sepakat dan mendukung pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri dan TNI dalam penumpasan teror yang gemilang itu.
 
Operasi penumpasan teror bom dan penembakan di Thamrin memperkuat kepercayaan publik bahwa Polri dan TNI profesional dan andal. Kinerja mereka menjadi bukti bahwa negara hadir untuk melindungi saat rakyat berada dalam bahaya.
 
Kita angkat topi kepada Polri dan TNI. Meski begitu, akan lebih baik bila aparat lebih sigap melakukan deteksi dini terhadap ancaman teror agar tak ada korban jatuh.
 
Operasi penumpasan teror bom dan penembakan di Thamrin memperkuat kepercayaan publik bahwa Polri dan TNI profesional dan andal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Oase

TERKAIT
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif