Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Foto: Antara
Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Foto: Antara

Djarot Baru Salut jika Prabowo Dorong Presidential Club Antarkepala Negara

Fachri Audhia Hafiez • 06 Mei 2024 17:10
Jakarta: Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menilai presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto idealnya membentuk Presidential Club antarkepala negara untuk mewujudkan perdamaian dunia. Sedangkan, Presidential Club yang rencananya dibentuk Prabowo sebagai wadah berkumpulnya presiden Indonesia terdahulu.
 
"Sebagai negara besar idealnya Pak Prabowo bisa mendorong terbentuknya  Presidensial Club antarkepala negara yang mempunyai tujuan bersama yang kuat untuk mewujudkan perdamaian dunia," kata Djarot saat dihubungi Medcom.id, Senin, 6 Mei 2024.
 
Djarot mencontohkan Presiden pertama RI Soekarno alias Bung Karno yang mempelopori gerakan nonblok. Gerakan ini untuk memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan Afrika.
 
Baca juga: PDIP Tunggu Penjelasan Lebih Rinci Soal Presidential Club

Anggota Komisi IV DPR itu menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang strategis. Sehingga, harus mewujudkan sebuah gerakan yang strategis juga untuk kepentingan dunia.

"Indonesia sebagai negara besar dan sangat strategis secara geopolitik dan geostrategis maka sudah saatnya didorong Presidential Club antarkepala negara untuk mewujudkan perdamaian dunia," jelas Djarot.
 
Djarot juga menekankan program andalan Prabowo yang disampaikan saat kampanye ditunggu rakyat. Dia berharap program yang disampaikan dapat diwujudkan dengan baik.
 
"Tentunya rakyat menunggu apakah visi misi dan program yang disampaikan oleh presiden terpilih pada saat kampanye bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya," ujar Djarot.
 
Presidential club diwacanakan sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
 
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah.
 
"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan