Jakarta: Kelakar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang disampaikan saat Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Jawa Tengah, disebut diskursus. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menilai hal itu proses pendewasaan beragama dan bepolitik.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad mengatakan, kelakar Zulhas tidak bisa lansung
dikaitkan dengan agenda politik karena ini disampaikan pada Rakernas APPSI di Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Perlu kiranya kita melihat diskursus ini dari bebagai perspektif, jangan hanya dari satu sisi lalu disimpulkan menurut pandangan masing-masing," katanya.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Zulkifli Hasan pada kesempatan tersebut sepenuhnya menceritakan pengalaman yang dijumpainya dalam masyarakat lalu diungkapkan dalam sambutannya.
"Dalam hal menyampaikan apa yang didengarnya dilapangan tidak bisa serta merta itu dianggap pendapat atau pandangan pribadi apa lagi dikaitkan dengan diksi delik Penistaan Agama," katanya.
Pemuda Muhamamdiyah berharap masyarakat tidak menjadikan ini sebagai polemik yang dapat berujung pada kegaduhan dan mengusik rasa persaudaraan, terlebih jika diskursus ini ditarik keranah politik dan Pilpres.
"Kita tentu sebagai Bangsa yang memilki nilai keluhuran yang tinggi dan keadaban maka mari kita maknai ini sebagai proses pendewasaan kita dalam beragama dan berpolitik yang rahmatan lil’alamin," ujarnya.
Jakarta: Kelakar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang disampaikan saat Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Jawa Tengah, disebut diskursus. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menilai hal itu proses pendewasaan beragama dan bepolitik.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad mengatakan, kelakar Zulhas tidak bisa lansung
dikaitkan dengan agenda politik karena ini disampaikan pada Rakernas APPSI di Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Perlu kiranya kita melihat diskursus ini dari bebagai perspektif, jangan hanya dari satu sisi lalu disimpulkan menurut pandangan masing-masing," katanya.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Zulkifli Hasan pada kesempatan tersebut sepenuhnya menceritakan pengalaman yang dijumpainya dalam masyarakat lalu diungkapkan dalam sambutannya.
"Dalam hal menyampaikan apa yang didengarnya dilapangan tidak bisa serta merta itu dianggap pendapat atau pandangan pribadi apa lagi dikaitkan dengan diksi delik Penistaan Agama," katanya.
Pemuda Muhamamdiyah berharap masyarakat tidak menjadikan ini sebagai polemik yang dapat berujung pada kegaduhan dan mengusik rasa persaudaraan, terlebih jika diskursus ini ditarik keranah politik dan Pilpres.
"Kita tentu sebagai Bangsa yang memilki nilai keluhuran yang tinggi dan keadaban maka mari kita maknai ini sebagai proses pendewasaan kita dalam beragama dan berpolitik yang rahmatan lil’alamin," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)