medcom.id, Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) bakal menggelar kongres di Bali bulan depan. Kongres ini menjadi momentum pemilihan ketua umum baru. Agar tak mengikuti jejak PPP dan Golkar yang mengalami perpecahan pascapemilihan ketua umum, PAN harus memiliki strategi yang tepat.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan, komunikasi semua pihak di internal PAN, sebaiknya dijalankan dengan baik dan konsisten sesuai dengan AD/ART partai.
"Agar bisa menghindari perpecahan seperti yang terjadi di PPP dan Golkar, akibat perebutan kekuasaan," kata Idil kepada Metrotvnews.com, Sabtu (10/1/2015).
Idil menambahkan, PAN akan merugi jika proses komunikasi itu tidak berjalan dengan baik. Sebab, dalam kondisi yang diklaim stabil saja, PAN hanya mampu menembus lima besar di setiap Pemilu.
"Dalam kondisi sekarang saja, mereka perlu kerja keras untuk mendapatkan dukungan politik yang besar dari rakyat, apalagi kalau nanti pecah," terang dia.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amien Rais secara terbuka, bahkan di depan dua calon ketua umum, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, meminta kader untuk memilih satu nama untuk regenerasi yang dibawa ke arena kongres.
Dia tidak ingin ada nama alternatif. Pemilihan pun diarahkan secara aklamasi. Keinginan Amien belum disetujui semua kader PAN. Apalagi adanya tradisi ketua umum hanya bisa menjabat satu periode. Ini artinya, Zulkifli Hasan lah yang diinginkan Amien menggantikan posisi Hatta.
Hatta enggan menanggapi wacana itu. Toh, masih banyak pendukung yang memintanya tetap menjadi ketua umum partai. Buktinya, dalam rakernas Rabu 7 Januari, masih banyak pendukung yang datang. Apalagi, puluhan pengurus daerah telah mendeklarasikan diri sebagai pendukung Hatta sehari setalah rakernas digelar.
medcom.id, Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) bakal menggelar kongres di Bali bulan depan. Kongres ini menjadi momentum pemilihan ketua umum baru. Agar tak mengikuti jejak PPP dan Golkar yang mengalami perpecahan pascapemilihan ketua umum, PAN harus memiliki strategi yang tepat.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar mengatakan, komunikasi semua pihak di internal PAN, sebaiknya dijalankan dengan baik dan konsisten sesuai dengan AD/ART partai.
"Agar bisa menghindari perpecahan seperti yang terjadi di PPP dan Golkar, akibat perebutan kekuasaan," kata Idil kepada
Metrotvnews.com, Sabtu (10/1/2015).
Idil menambahkan, PAN akan merugi jika proses komunikasi itu tidak berjalan dengan baik. Sebab, dalam kondisi yang diklaim stabil saja, PAN hanya mampu menembus lima besar di setiap Pemilu.
"Dalam kondisi sekarang saja, mereka perlu kerja keras untuk mendapatkan dukungan politik yang besar dari rakyat, apalagi kalau nanti pecah," terang dia.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amien Rais secara terbuka, bahkan di depan dua calon ketua umum, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, meminta kader untuk memilih satu nama untuk regenerasi yang dibawa ke arena kongres.
Dia tidak ingin ada nama alternatif. Pemilihan pun diarahkan secara aklamasi. Keinginan Amien belum disetujui semua kader PAN. Apalagi adanya tradisi ketua umum hanya bisa menjabat satu periode. Ini artinya, Zulkifli Hasan lah yang diinginkan Amien menggantikan posisi Hatta.
Hatta enggan menanggapi wacana itu. Toh, masih banyak pendukung yang memintanya tetap menjadi ketua umum partai. Buktinya, dalam rakernas Rabu 7 Januari, masih banyak pendukung yang datang. Apalagi, puluhan pengurus daerah telah mendeklarasikan diri sebagai pendukung Hatta sehari setalah rakernas digelar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)