medcom.id, Jakarta: Watak pantang menyerah ialah warna yang menurut Heri Setiawan, rekan Joko Widodo saat merintis usaha mebel, paling mencolok dari sosok Presiden RI 2014-2019 itu. Menemani Jokowi sejak awal merintis usaha mebel, Heri merasakan semangat Jokowi tak pernah kendur.
Mulai dari sulit mencari order pesanan dari kota ke kota hingga sukses mengekspor ke negara-negara Eropa pernah dijalani bersama Jokowi.
Suatu hari pada 1991 keduanya pergi ke Jakarta, seperti biasa pada masa itu mereka sibuk mencari order mebel dan furnitur. Demi menghemat mereka menginap di rumah Om Widodo (adik sepupu ibu Jokowi) yang terletak di Cipinang Elok. Suatu kali mereka berkendara melintas depan Istana Merdeka dengan mobil pinjaman dari Om Widodo.
"Di dalam istana itu mebelnya bagus-bagus enggak, ya?" Heri melontarkan pertanyaan spontan.
"Ya mesti bagus to," jawab Jokowi singkat.
"Kapan kita bisa masuk sana ya mas?" "Wah, kalau bisa masuk ke sana, garap mebel itu bisa untuk hidup," lanjut Jokowi.
Keduanya saling angguk sepakat lalu tertawa. Tak pernah tebersit di benak Heri, Jokowi suatu hari akan masuk dan tinggal di istana yang dulu mereka pandangi itu.
"Kalau ingat itu saya ketawa sendiri. Memang benar apa yang pernah dikatakan Pak Jokowi kepada saya. 'Hidup itu penuh misteri'. Waktu itu saya juga tidak mengerti kenapa dia bilang begitu. Sekarang saya pikir-pikir mungkin ya ini," kenang Heri di Jakarta Pusat, pekan lalu.
Pada 1992 Heri yang merupakan aktivis AMPI mengajak Jokowi bergabung. "Dia bilangnya begini, 'Saya tidak akan berpolitik sebelum cengkeraman kaki saya kuat'. Kata-kata itu yang sampai sekarang saya simpan," ujar Heri.
Hal itu, menurutnya, terbukti ketika Jokowi terjun ke politik pada saat sudah mapan secara ekonomi. “Pak Joko itu tidak akan nyari uang di politik. Dia betul-betul untuk kemasyarakatan," terang Heri.
Artikel ini diambil dari edisi cetak Media Indonesia dan dapat dibaca juga melalui e-paper.
medcom.id, Jakarta: Watak pantang menyerah ialah warna yang menurut Heri Setiawan, rekan Joko Widodo saat merintis usaha mebel, paling mencolok dari sosok Presiden RI 2014-2019 itu. Menemani Jokowi sejak awal merintis usaha mebel, Heri merasakan semangat Jokowi tak pernah kendur.
Mulai dari sulit mencari order pesanan dari kota ke kota hingga sukses mengekspor ke negara-negara Eropa pernah dijalani bersama Jokowi.
Suatu hari pada 1991 keduanya pergi ke Jakarta, seperti biasa pada masa itu mereka sibuk mencari order mebel dan furnitur. Demi menghemat mereka menginap di rumah Om Widodo (adik sepupu ibu Jokowi) yang terletak di Cipinang Elok. Suatu kali mereka berkendara melintas depan Istana Merdeka dengan mobil pinjaman dari Om Widodo.
"Di dalam istana itu mebelnya bagus-bagus enggak, ya?" Heri melontarkan pertanyaan spontan.
"Ya mesti bagus to," jawab Jokowi singkat.
"Kapan kita bisa masuk sana ya mas?" "Wah, kalau bisa masuk ke sana, garap mebel itu bisa untuk hidup," lanjut Jokowi.
Keduanya saling angguk sepakat lalu tertawa. Tak pernah tebersit di benak Heri, Jokowi suatu hari akan masuk dan tinggal di istana yang dulu mereka pandangi itu.
"Kalau ingat itu saya ketawa sendiri. Memang benar apa yang pernah dikatakan Pak Jokowi kepada saya. 'Hidup itu penuh misteri'. Waktu itu saya juga tidak mengerti kenapa dia bilang begitu. Sekarang saya pikir-pikir mungkin ya ini," kenang Heri di Jakarta Pusat, pekan lalu.
Pada 1992 Heri yang merupakan aktivis AMPI mengajak Jokowi bergabung. "Dia bilangnya begini, 'Saya tidak akan berpolitik sebelum cengkeraman kaki saya kuat'. Kata-kata itu yang sampai sekarang saya simpan," ujar Heri.
Hal itu, menurutnya, terbukti ketika Jokowi terjun ke politik pada saat sudah mapan secara ekonomi. “Pak Joko itu tidak akan nyari uang di politik. Dia betul-betul untuk kemasyarakatan," terang Heri.
Artikel ini diambil dari edisi cetak Media Indonesia dan dapat dibaca juga melalui e-paper. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)