medcom.id, Jakarta: Indonesia dan Kerajaan Belanda bersepakat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi hingga terorisme. Hal ini merupakan hasil pertemuan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dengan Presiden Joko Widodo.
"Pertemuan bilateral tadi banyak membahas kerja sama ekonomi dan fokus pada perdagangan investasi, pengelolaan air, dan pembangunan infrastruktur maritim," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).
Menurut dia, Belanda merupakan salah satu mitra utama Indonesia di Eropa. Pelabuhan Belanda, kata dia, merupakan salah satu pintu gerbang masuknya barang-barang Indonesia ke Eropa.
"Angka perdagangan, investasi dan turis dari Belanda menunjukkan salah satu angka yang tertinggi di Eropa," ucap dia.
Jokowi sempat membahas mengenai persiapan negosiasi comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Rutte. Pada isu pengelolaan air dan pengembangan infrastruktur maritim, Indonesia dan Belanda berkomitmen dalam pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung.
Hal lain yang dibahas kedua perwakilan negara mengenai meningkatnya nilai kompetitif produk kayu Indonesia dan sudah berlakunya forest law enforcement and treath lesson. "Selain isu ekonomi, saya juga membahas kerja sama yang kuat untuk pemberantasan terorisme," ucap Jokowi.
Dia Bekas Gubernur DKI itu menjelaskan, Indonesia-Belanda sudah bermitra baik untuk pemberantasan terorisme di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang berlokasi di Semarang. Kedua negara juga aktif di Global Counterterrorism Forum.
Tak hanya itu, kedua negara juga menandatangani kerja sama pelatihan diplomatik, penguatan pertukaran informasi terkait manajemem risiko, pelatihan kejuruan yang perintisan dalam bidang pertanian, bidang perubahan iklim, pengolahan sampah, dan sirklus ekonomi. Bidang kelautan dan perikanan serta perjanjian business to business juga menjadi salah satu kerja sama yang disepakati Jokowi-Rutte hari ini.
medcom.id, Jakarta: Indonesia dan Kerajaan Belanda bersepakat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi hingga terorisme. Hal ini merupakan hasil pertemuan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dengan Presiden Joko Widodo.
"Pertemuan bilateral tadi banyak membahas kerja sama ekonomi dan fokus pada perdagangan investasi, pengelolaan air, dan pembangunan infrastruktur maritim," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).
Menurut dia, Belanda merupakan salah satu mitra utama Indonesia di Eropa. Pelabuhan Belanda, kata dia, merupakan salah satu pintu gerbang masuknya barang-barang Indonesia ke Eropa.
"Angka perdagangan, investasi dan turis dari Belanda menunjukkan salah satu angka yang tertinggi di Eropa," ucap dia.
Jokowi sempat membahas mengenai persiapan negosiasi comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Rutte. Pada isu pengelolaan air dan pengembangan infrastruktur maritim, Indonesia dan Belanda berkomitmen dalam pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung.
Hal lain yang dibahas kedua perwakilan negara mengenai meningkatnya nilai kompetitif produk kayu Indonesia dan sudah berlakunya forest law enforcement and treath lesson. "Selain isu ekonomi, saya juga membahas kerja sama yang kuat untuk pemberantasan terorisme," ucap Jokowi.
Dia Bekas Gubernur DKI itu menjelaskan, Indonesia-Belanda sudah bermitra baik untuk pemberantasan terorisme di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang berlokasi di Semarang. Kedua negara juga aktif di Global Counterterrorism Forum.
Tak hanya itu, kedua negara juga menandatangani kerja sama pelatihan diplomatik, penguatan pertukaran informasi terkait manajemem risiko, pelatihan kejuruan yang perintisan dalam bidang pertanian, bidang perubahan iklim, pengolahan sampah, dan sirklus ekonomi. Bidang kelautan dan perikanan serta perjanjian business to business juga menjadi salah satu kerja sama yang disepakati Jokowi-Rutte hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)