Jakarta: Nafas Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin diharapkan masih mengiringi partai politik (parpol) pengusung meski telah dinyatakan berakhir. TKN diusulkan menjadi Tim Kerja Nasional.
"Secara pribadi mengusulkan ke beberapa teman-teman TKN, yang sebelumnya Tim Kampanye Nasional ditransformasikan saja menjadi Tim Kerja Nasional," kata mantan Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan kepada Medcom.id, Sabtu, 27 Juli 2019.
Irfan menjelaskan, fokus kerja TKN kali ini untuk mencapai visi misi kerja Jokowi-Ma'ruf. Visi-misi pasangan nomor urut 01 dalam pilpres 2019 itu akan dijabarkan lebih rinci dalam bentuk program kerja.
"Dalam kampanyenya Pak Jokowi kan ada visi misi untuk menata regulasi. Bentuknya formatnya bagaimana, formulasinya bagaimana itu harus dibicarakan," ujar Irfan.
Baca juga: Pembubaran TKN Diyakini Tak Menggerus Soliditas Koalisi
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Hukum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mencontohkan seperti dalam bidang ekonomi, penguatan seperti apa yang menjadi fokus pemerintahan Jokowi di periode kedua. Kemudian dalam bidang hukum, apa yang menjadi hambatan lima tahun Jokowi-JK sebelumnya, yang harus dibenahi ke depan.
Pasalnya, Jokowi menginginkan adanya cepat tanggap terhadap pengelolaan di pemerintahan dan mampu mengeksekusi program. Dengan manajerial yang kuat, diharapkan setiap pihak mampu mengatasi masalah.
"Hal-hal seperti itu yang harus dibicarakan atau dilakukan di tim kerja ini, secara teknis, kerja-kerja strategis. Nah itu nanti akan diserahkan kepada para pembantu Pak Jokowi. Jadi bisa langsung bekerja, melakukan action," kata Irfan.
Kendati demikian, parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Ma'ruf belum membicarakan secara khusus mengenai wadah baru usai pembubaran TKN. Ia menegaskan, komunikasi antar parpol KIK harus selalu diintensifkan.
"Ada komunikasi yang intensif itu diinginkan juga oleh semua pihak, kan Pak Jokowi menginginkan itu supaya membangun emosional dengan kuat. Pak Jokowi juga bilang TKN itu kompak, tidak ada friksi satu sama lain, tidak ada pertikaian," pungkas Irfan.
Jakarta: Nafas Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin diharapkan masih mengiringi partai politik (parpol) pengusung meski telah dinyatakan berakhir. TKN diusulkan menjadi Tim Kerja Nasional.
"Secara pribadi mengusulkan ke beberapa teman-teman TKN, yang sebelumnya Tim Kampanye Nasional ditransformasikan saja menjadi Tim Kerja Nasional," kata mantan Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan kepada
Medcom.id, Sabtu, 27 Juli 2019.
Irfan menjelaskan, fokus kerja TKN kali ini untuk mencapai visi misi kerja Jokowi-Ma'ruf. Visi-misi pasangan nomor urut 01 dalam pilpres 2019 itu akan dijabarkan lebih rinci dalam bentuk program kerja.
"Dalam kampanyenya Pak Jokowi kan ada visi misi untuk menata regulasi. Bentuknya formatnya bagaimana, formulasinya bagaimana itu harus dibicarakan," ujar Irfan.
Baca juga:
Pembubaran TKN Diyakini Tak Menggerus Soliditas Koalisi
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Hukum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mencontohkan seperti dalam bidang ekonomi, penguatan seperti apa yang menjadi fokus pemerintahan Jokowi di periode kedua. Kemudian dalam bidang hukum, apa yang menjadi hambatan lima tahun Jokowi-JK sebelumnya, yang harus dibenahi ke depan.
Pasalnya, Jokowi menginginkan adanya cepat tanggap terhadap pengelolaan di pemerintahan dan mampu mengeksekusi program. Dengan manajerial yang kuat, diharapkan setiap pihak mampu mengatasi masalah.
"Hal-hal seperti itu yang harus dibicarakan atau dilakukan di tim kerja ini, secara teknis, kerja-kerja strategis. Nah itu nanti akan diserahkan kepada para pembantu Pak Jokowi. Jadi bisa langsung bekerja, melakukan action," kata Irfan.
Kendati demikian, parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Ma'ruf belum membicarakan secara khusus mengenai wadah baru usai pembubaran TKN. Ia menegaskan, komunikasi antar parpol KIK harus selalu diintensifkan.
"Ada komunikasi yang intensif itu diinginkan juga oleh semua pihak, kan Pak Jokowi menginginkan itu supaya membangun emosional dengan kuat. Pak Jokowi juga bilang TKN itu kompak, tidak ada friksi satu sama lain, tidak ada pertikaian," pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)